Menko Luhut geram dicecar wartawan asing soal peristiwa 1965
Merdeka.com - Menkopolhukam Luhut Pandjaitan menggelar acara 'Coffee Morning' dengan media di Kantornya pagi ini. Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh sejumlah wartawan dari media asing.
Mayoritas wartawan dari media asing terkesan kompak mencecar Luhut Pandjaitan terkait jumlah korban peristiwa tragedi 1965. Luhut menyatakan orang asing tak perlu mencoba mendikte terkait peristiwa 1965 tersebut. Sebab, tak ada sejarah yang mencatat berapa jumlah korban yang tewas dalam peristiwa itu.
Maka dari itulah, pemerintah menggelar Simposium Peristiwa 1965 yang bertujuan untuk mengumpulkan pelbagai informasi terkait peristiwa tersebut.
-
Siapa yang mengklaim adanya bukti penumbalan manusia? Yannis Sakellarakis, direktur Museum Heraklion di Kreta pada saat itu dan seorang sarjana agama dan seni Minoa, dan Efi Sapouna-Sakellaraki, seorang penasihat Yunani di American School of Classical Studies di Athena, menulis dalam artikel bahwa mereka cukup yakin akan adanya praktik penumbalan.
-
Siapa yang menemukan kuburan tersebut? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) berhasil menemukan kuburan bangsa Maya yang tersembunyi di dalam gua di kompleks arkeologi di Tulum, Quintana Roo.
-
Di mana penemuan 63 kuburan tersebut? Arkeolog menemukan 63 kuburan saat melakukan penggalian di komplek nekropolis (pemakaman kuno) Damietta, Mesir, yang berusia lebih dari 2.500 tahun.
-
Apa yang ditemukan di kuburan? Di dalam makam ini ditemukan puluhan kerangka, kemungkinan kerangka para perempuan yang menjadi korban perdagangan.
-
Di mana lokasi kuburan yang viral itu? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
"Kalau saya boleh pesan keadaan negeri ini sedang tambah bagus. Jangan kita mau digodok dan digoreng orang asing. Kasus 1965 ya kita terbuka dan fair. Jangan Indonesia mau didikte orang lain dan ada pengadilan di Belanda. Kita akan bikin di sini," kata Luhut, Kamis (21/4).
Luhut menjelaskan pemerintah tidak memiliki data akurat tentang berapa jumlah korban yang berjatuhan dalam peristiwa tersebut. Dia menceritakan pula wartawan asing yang kritis terhadap peristiwa 1965 juga tak memiliki data valid saat ia meminta bantuan mencari informasi yang akurat.
"Kami belum ada buktinya. Tapi aduan selalu datang dari bawah, maka kita gelar simposium. Ada yang bilang jumlah meninggal 400 ribu, itu tidak mungkin. Ada yang bilang 80 ribu, juga enggak mungkin. Itu melebih-lebihkan. Saya kira paling hanya 100-200 korban," katanya.
"Kemarin juga ada wartawan asing bilang ke saya tahu jumlahnya. Saya minta buktinya. Mereka bilang dapat dari film di Youtube. Saya tunggu sampai sekarang belum kasih bukti ke saya," katanya menambahkan.
Maka dari itu, Luhut meminta kepada wartawan asing maupun lainnya untuk memberikan informasi yang berdasarkan fakta bukan berdasarkan dari rumor.
"Kalau kasih bukti, tahu di mana kuburan massalnya, saya janji tindaklanjuti. Tapi kalau hanya rumor-rumor, I chase (kejar) you!" tegasnya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini lalu menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi berkomitmen untuk membuka segala kasus pelanggaran HAM. Sehingga, tak hanya berfokus pada peristiwa 1965.
"Ini berlaku di semua pelanggaran HAM, yang di Papua termasuk juga, total ada 24 pelanggaran HAM, mau kita buka dan investigasi oleh orang Indonesia," tukasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara Haris Azhar lantas mempertanyakan perihal ancaman yang dilakukan bisnis tambang pejabat negara.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar berdebat sengit dengan jaksa dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaRocky pun menyinggung presiden dengan proyek strategisnya di wilayah gunung gede yang menimbulkan kecemasan di kalangan petani
Baca SelengkapnyaAdapun tudingan itu berawal saat Ganjar Pranowo menyinggung adanya tiga purnawirawan jenderal yang mencla-mencle.
Baca SelengkapnyaSidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaLuhut B Pandjaitan menyerang balik para mantan pejabat, yang mengkritik pemerintah
Baca SelengkapnyaTerjadi perdebatan panas ketika Fatia dicecar jaksa penuntut umum (JPU).
Baca SelengkapnyaLuhut Binsar Pandjaitan menjawab tudingan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyebutnya sebagai jenderal mencla-mencle
Baca SelengkapnyaSaat Ganjar melemparkan pertanyaan, mendadak Prabowo mengusap keringatnya di wajahnya.
Baca SelengkapnyaEks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap beranggapan pencarian Harun terlalu gaduh.
Baca Selengkapnyasebanyak 61 orang atas kasus diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran berita bohong oleh Rocky Gerung
Baca SelengkapnyaSaling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang
Baca Selengkapnya