Menko Luhut jadikan Surabaya pilot project gerakan budaya bersih

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan menjadikan Kota Surabaya, Jawa Timur sebagai pilot project Program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS).

Sebagai awalan, kementerian mengundang sekitar 50 kepala daerah untuk menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kota Pahlawan, Selasa (6/12). Rakor bertujuan untuk mempercepat ‎GBBS ini, digelar di Balai Kota Surabaya dan mengundang 50 kepala daerah se-Indonesia.

Kata Luhut, salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat revolusi mental adalah dengan menghidupkan gerakan-gerakan berwawasan kebudayaan.

Nah, masih kata Luhut, ‎melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan budaya maritim, pihaknya menggagas GBBS ini untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata di Indonesia.

"Upaya itu, salah satunya dengan menyelenggarakan Rakor Percepatan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum di Surabaya ini," kata Luhut.

Luhut juga menjelaskan, 5‎0 kepala daerah yang diundang adalah yang wilayahnya masuk kategori 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan kawasan strategis pariwisata lainnya.

Sementara dalam rakor tersebut, Luhut juga menyampaikan beberapa poin, salah satunya pariwisata kemaritiman, yang merupakan sektor potensial meningkatkan devisa negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara untuk peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata, menurut Luhut, keindahan dan pesona alam saja tidak cukup menarik minat wisatawan dan betah tinggal lebih lama di Indonesia.

"Untuk itu perlu prioritas peningkatan kebersihan lokasi wisata dan keramahtamahan penduduk di lokasi wisata. Yang juga tak kalah penting adalah pengembangan potensi obyek dan produk wisata berbasis kemaritiman yang menjadi ciri khas lokal daerah," ungkapnya.

Luhut juga meminta para kepala daerah agar menyusun rencana strategis percepatan budaya bersih dan senyum di daerah masing-masing, dengan memperhatikan kearifan budaya lokal berbasis kemaritiman.

Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku senang diberi kepercayaan pihak Kemenko Maritim sebagai pilot project.

"Sebetulnya sudah ada, apa namanya, dulu ada pejabat dari Kemenko Kemaritiman datang ke sini untuk mendahului. Saya, kita senang kalau daerah lain bisa melakukan," kata Risma.

Menurut Risma, Indonesia memiliki kekayaan pariwisata luar biasa. Maka sayang jika tidak dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.

"Sayang kalau kita tidak bisa ambil peluang itu, hanya karena hal-hal yang remeh begitu. Misalkan kotor, kemudian warganya tidak welcome, itu kan sayang sekali. Dengan adanya turis, maka destinasi kita akan meningkatkan income warga kita," terangnya.