Menko Luhut mengaku sudah menduga aksi teror bakal terjadi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan tidak sepakat jika ada yang menilai aparat keamanan kecolongan dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7). Luhut justru menyebut aparat kepolisian sudah memprediksi sejak awal kemungkinan adanya aksi semacam itu .
"Sejak Jumat kemarin sudah saya katakan, kasus semacam ini sudah kami duga bisa kapan saja terjadi," ujar Luhut seusai mengunjungi Mapolresta Solo, Selasa (5/7) petang.
Luhut menuturkan, dugaan tersebut sangat beralasan seiring terjadinya aksi serupa di negara lain. Kendati demikian Luhut tetap bersikukuh jika aparat tidak kecolongan atas kejadian itu. Menurutnya, tidak seorang pun tahu kapan, dimana rencana aksi teror dilakukan.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Kenapa polisi menduga LS dibunuh? Polisi menduga LS merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisi kepala dan tubuhnya berlumuran darah.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
"Polisi sudah bertindak profesional, sudah bekerja sesuai prosedur dalam menangani kasus tersebut. Kita tunggu saja beberapa hari ke depan," tandasnya.
Luhut menambahkan, kemungkinan terjadinya aksi teror tersebut sebelumnya juga sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Sehingga Presiden Jokowi tak terkejut saat peristiwa bom terjadi.
"Presiden tidak kaget, bahkan beliau tidak membatalkan rencana kunjungannya ke Solo. Presiden berencana untuk pulang ke Solo setelah melaksanakan Shalat Idul Fitri di Padang," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan mengungkapkan bahwa telah menerima laporan dari Kapolri Listyo Sigit dan Kapolda atas kasus polisi tembak
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut penembakan tersebut merupakan pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud beserta jajaran di Kemenkopolhukam berharap kontestasi Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil, damai.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca Selengkapnya