Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Luhut minta Paspampres beli senjata dari tentara AS disanksi

Menko Luhut minta Paspampres beli senjata dari tentara AS disanksi Penutupan latihan bersama Paspampres dan militer AS. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Delapan anggota Pasukan Pengaman Presiden dan Wakil Presiden (Paspampres) membeli senjata dari anggota tentara AS, Audi Sumilat. Mereka sudah menjalani pemeriksaan oleh POM TNI. Senjata yang dibeli juga sudah diamankan.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan delapan anggota Paspampres yang membeli senjata dari tentara AS harus diberi sanksi. Namun dia enggan menyebutkan hukuman yang pantas diterima anggota paspampres.

"Itu urusan Panglima TNI. Sanksi ya harus sesuai aturan berlaku atau peraturan yang berlaku di TNI," kata Menko Polhukam Luhut Pandjaitan di Kantor Kementerian Polhukam Jakarta Pusat, Senin (11/7).

Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap verifikasi terkait masalahnya. Dia menambahkan, terungkapnya kasus itu jadi pintu masuk membongkar adanya pembelian senjata ilegal lainnya. Namun saat ini dirinya tak mau banyak komentar sebab hal itu bukan menjadi kewenangannya.

"Kalau sepanjang dalam kewenangan saya bisa saja, tapi sekarang saya lebih banyak fokus ke dalam apa yang kita hadapi di depan ini," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota tentara AS, Audi Sumilat mengaku bersalah karena terlibat dalam konspirasi pembelian senjata dan berencana menyelundupkannya ke Indonesia. Menurutnya, senjata selundupan itu akan digunakan oleh Pasukan Pengaman Presiden dan Wakil Presiden (Paspampres) Indonesia.

Kasus itu terjadi pada 2015. Sumilat menyebut ada tiga anggota Paspampres yang muncul dalam rencana pembelian senjata itu pada 2014 ketika mereka sama-sama menjalani pelatihan di Fort Benning, Georgia.

Sumilat membeli senjata di Texas. Kemudian dia mengirimkannya ke mitra konspirasinya di New Hampshire. Mitra konspirasinya itu yang mengirimkan senjata ke anggota Paspampres saat berkunjung ke Washington DC dan Majelis Umum PBB di New York. Dari situlah senjata-senjata itu baru diselundupkan keluar dari negeri Paman Sam.

entara Nasional Indonesia (TNI) membantah kabar pembelian senjata ilegal yang dilakukan oleh Pasukan Pengaman Presiden dan Wakil Presiden (Paspampres) dari tentara Amerika Serikat. Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman menuturkan, pembelian senjata itu dilakukan secara legal oleh delapan orang personel Paspampres.

"Itu bukan ilegal, belinya legal di sana. Di tempat legal. Persoalannya, setelah beli yang bersangkutan harus menindaklanjuti kelengkapannya," ujar Tatang saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (9/7).

Tatang menegaskan, delapan orang anggota Paspampres yang membeli senjata dari tentara AS sudah diperiksa POM TNI atau polisi militer. Hasil pemeriksaan, kata dia, tidak ada indikasi pembelian senjata untuk tindak kejahatan. Menurutnya, pembelian senjata itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan personel Paspampres.

"Yang bersangkutan ada delapan orang. Hasil pemeriksaan, mereka orang baik," tegasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO:  Info Intelijen Diungkap Kombes Hengki, Pelaku Senpi Ilegal Catut TNI AD & Kemhan
VIDEO: Info Intelijen Diungkap Kombes Hengki, Pelaku Senpi Ilegal Catut TNI AD & Kemhan

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap kasus jual beli Senpi ilegal.

Baca Selengkapnya
ASN di Palembang Kedapatan Miliki Banyak Senjata Api dan Amunisi
ASN di Palembang Kedapatan Miliki Banyak Senjata Api dan Amunisi

Kasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Update Kasus Korupsi Kabasarnas Henri Alfiandi
TNI Ungkap Update Kasus Korupsi Kabasarnas Henri Alfiandi

Puspom TNI telah melakukan penahanan dan menjalankan pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Penyuplai Senjata ke Pegawai KAI Tersangka Teroris Ditangkap, Modusnya Palsukan KTA Pejabat TNI
Penyuplai Senjata ke Pegawai KAI Tersangka Teroris Ditangkap, Modusnya Palsukan KTA Pejabat TNI

Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Data Barang Impor Ilegal, Siap-Siap Kena Sidak Satgas
Pemerintah Kantongi Data Barang Impor Ilegal, Siap-Siap Kena Sidak Satgas

Satgas akan segera mengeksekusi data impor ilegal yang sudah dikantongi pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mendag Sudah Tahu Lokasi Penjualan Pakaian Impor, Satgas Bakal Sidak dalam Waktu Dekat
Mendag Sudah Tahu Lokasi Penjualan Pakaian Impor, Satgas Bakal Sidak dalam Waktu Dekat

Mendag mengaku sudah mengantongi titik-titik peredaran barang ilegal di wilayah Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Satgas Pengawasan Barang Impor Ciduk Produk Selundupan dari Luar Negeri Senilai Rp40 Miliar, Ada Handphone dan Pakaian
Satgas Pengawasan Barang Impor Ciduk Produk Selundupan dari Luar Negeri Senilai Rp40 Miliar, Ada Handphone dan Pakaian

Zulkifli menyampaikan, ini merupakan temuan pertama dari satgas impor ilegal setelah diluncurkan pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Misteri 12 Pucuk Senpi di Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Belum Terungkap
Misteri 12 Pucuk Senpi di Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Belum Terungkap

ISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan

Baca Selengkapnya
Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba
Jenderal Maruli Ungkap Penyebab 3 Prajurit TNI Ditangkap Polisi Malaysia: Mau Beli LPG, Dianggap Bawa Narkoba

Maruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Soekarno-Hatta Dapati Puluhan Senpi, Ratusan Amunisi dan Sparepart Senjata Rakitan Asal Korea
Bea Cukai Soekarno-Hatta Dapati Puluhan Senpi, Ratusan Amunisi dan Sparepart Senjata Rakitan Asal Korea

Gatot menuturkan jika Barang Milik Negara (BMN) yang dimusnahkan sebanyak 359.598 item.

Baca Selengkapnya
Pasukan TNI Gerebek Pasokan Senjata buat Teroris KKB Papua, Jenisnya Canggih Tak Kaleng-kaleng
Pasukan TNI Gerebek Pasokan Senjata buat Teroris KKB Papua, Jenisnya Canggih Tak Kaleng-kaleng

Dalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.

Baca Selengkapnya