Menko Luhut pastikan bom Thamrin diatur napi teroris Nusakambangan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peristiwa ledakan bom di Thamrin direncanakan para narapidana teroris dari Lapas Nusakambangan. Sebab, tokoh teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Muhammad Bachrun Naim pernah berkomunikasi dengan napi teroris di Lapas Nusakambangan yaitu Iwan Darmawan Mutho alias Mohammad Rois dan Maman Abdurahman.
"Ledakan bom di Thamrin dibuat dari Nusakambangan. Kami dapat keterangan dari Nusakambangan pernah menghubungi Bahrun Naim mengkontak Dian yang mati itu. Mereka yang merencanakan bom di Thamrin," kata Luhut di Serang, Banten, Senin (29/2).
Kendati demikian, kata Luhut, pemerintah memblokir jaringan komunikasi para napi teroris di Nusakambangan dengan kelompok ISIS. Mereka juga mempunyai handphone di Lapas Nusakambangan untuk berkomunikasi dengan jaringan kelompoknya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Kita coba komunikasi itu kita putus, sekarang mestinya sudah putus," kata dia.
Lanjut dia, bahwa Polri dan Densus 88 antiteror terus melakukan penangkapan para pelaku teroris yang masih berkaitan kelompok ISIS. Saat ini Badan Intelijen Negara (BIN) juga sedang bekerja untuk mendeteksi kelompok teroris.
"Kegiatan terorisme juga ada di daerah Banten yang perlu dicermati dengan baik," tandasnya.
Seperti diketahui, Iwan Darmawan Mutho alias Mohammad Rois pelaku bom Kuningan pada 9 September 2004. Rois berasal dari Banten. Ia diputuskan hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2005 lantaran menyembunyikan Dr. Azhari dan Noordin M Top.
Sedangkan anggota ISIS Maman Abdurahman yang berada di penjara batu Nusakambangan terdeteksi tetap merekrut anggota. Maman merekrut dan mengajarkan pemahamannya lewat media sosial.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaMarthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca Selengkapnya