Menko Maritim jadikan bangkai kapal selam Nazi cagar budaya
Merdeka.com - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thorsten Hutter mengapresiasi upaya ekspedisi yang dilakukan Kopaska hingga berhasil menemukan kapal selam Nazi U-Boat yang karam di perairan Karimun Jawa. Dia berharap, agar kapal sarat serajah tersebut dijaga keberadaannya agar tidak dicuri oleh masyarakat setempat.
"Saya harap Indonesia, terutama AL (Angkatan Laut) Indonesia bisa menjaga kapal ini dari pencurian. Kami sangat berterima kasih. Kapal tersebut sudah kami anggap sebagai makam," ujar Thorsten di kantor Menko Kemaritiman BPPT, Jakarta, Kamis (11/12).
Mendengar itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo langsung mengamininya. Dia pun berjanji akan menjadikannya sebagai cagar budaya.
-
Kenapa pasukan Jerman di Indonesia? Saat Perang Dunia II Meletus, Jerman dan Jepang bersekutu.Jerman memiliki armada kapal selam U-Boat. Unit ini merupakan pasukan elite dalam Kriegsmarine. U-Boat Menghancurkan Banyak Kapal AL & Juga Kapal Dagang Sekutu Selama Perang Dunia II, kapal selam Jerman menebar maut untuk kapal-kapal sekutu.Tak cuma di Atlantik, U-Boat juga dikirim ke Pasifik dan perairan Asia Tenggara.Termasuk wilayah Hindia Belanda yang saat itu dikuasai Jepang. Namun berbeda dengan misi mereka di Atlantik, dari Indonesia U-Boat juga ditugaskan memuat hasil perkebunan seperti karet dan kina yang dibutuhkan Jerman dalam peperangan.
-
Bagaimana pasukan Jerman membantu perjuangan Indonesia? Seperti orang-orang Jepang, beberapa eks serdadu Jepang ini pun diketahui pernah menjadi pelatih militer untuk para pejuang Indonesia selama perang kemerdekaan.
-
Di mana lokasi pasukan Jerman di Indonesia? Komplek Makam Jerman ini salah satu buktinya. Deretan nisan berbentuk Salib Ksatria itu berjejer rapi. Ada 10 makam di sini. Namun hanya 8 yang dikenali. Dua lagi dicatat sebagai unbekannt. Orang-orang menyebutnya Makam Jerman. Komplek Makam itu terletak di kawasan Megamendung, Ciawi, Bogor.
-
Siapa yang membantu tawanan Jerman di Pulau Nias? Mereka pun berhasil menemukan sebuah sekoci dan terombang-ambing selama berhari-hari dengan menahan rasa lapar, haus, dan letih yang tak ada habisnya.Pada tahun 1942, tawanan Jerman ini kemudian terdampar di Kepulauan Nias dan beberapa di antaranya mendapatkan pertolongan warga Nias dan juga seorang pendeta bernama Van Stralen.
-
Kenapa Letjen Tarub jadi Duta Besar? Tak hanya dipercaya menduduki sejumlah posisi penting di bidang militer, Tarub juga pernah ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk China dari tahun 1997 hingga 2001.
-
Kapan kapal selam Nazi tenggelam? Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
"Salah satu kebijakan pemerintah ialah menjadikan poros maritim. Kita juga bersahabat dengan Jerman. Tentunya hal ini bisa menjadi cagar budaya untuk bisa mendatangkan wisatawan. Jerman berpandangan kapal tersebut adalah makam, tentu akan kita hormati," jelasnya.
Sebagai pelaksanaannya, Indroyono mengungkapkan akan berupaya agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menerbitkan Keppres demi memberikan kemudahan bagi para wisatawan, terutama warga Jerman yang ingin melakukan penghormatan kepada prajurit yang tewas di dalamnya.
"Insya Allah Peppres akan kemudahan kapal-kapal wisata akan dimudahkan. Dulu ngurus izin 3 minggu sampai 1 bulan, rencananya nanti dibuat online dan hanya 1 hari," lanjutnya.
Indroyono yakin penetapan cagar budaya di lokasi karamnya kapal selam tersebut akan menjadi wisata bahari, dan mampu menjadi kesempatan meningkatkan pendapatan daerah.
"Bayangkan perkiraan pengeluaran wisata itu sampai USD 1.200, mereka bisa beli souvenir, makan dan minum. Ini salah satu terobosan dan menargetkan 20 juta kunjungan yang datang ke Indonesia," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Baca SelengkapnyaBagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca SelengkapnyaDua kapal pemburu ranjau ini akan meningkatkan efek penangkal bagi pertahanan khususnya Angkatan Laut RI.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaTotal pasir yang sudah dikeruk mencapai 24.000 meter kubik pasir laut.
Baca SelengkapnyaArtefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaAda ragam jenis rempah yang laku di masa silam tersimpan di Museum Bahari
Baca SelengkapnyaPerkakas kapal itu merupakan peninggalan bangsa Portugis yang datang di awal abad ke-16.
Baca SelengkapnyaDi dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.
Baca Selengkapnya