Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Maritim minta ilmuwan BPPT temukan AirAsia diapresiasi

Menko Maritim minta ilmuwan BPPT temukan AirAsia diapresiasi Pencarian AirAsia QZ8501. ©AFP PHOTO/Pool

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mendampingi para ilmuwan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT) merilis temuan sinyal Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang dipancarkan AirAsia QZ8501. Dalam rilis tersebut, Indroyono berpesan agar masyarakat juga melihat perjuangan para ilmuwan BPPT yang sejak jatuhnya AirAsia sampai sekarang masih berada di tengah laut.

"Kita apresiasi ilmuwan yang melaksanakan instruksi presiden sejak tanggal 28 Desember begitu informasi pesawat AirAsia tenggelam, langsung diinstruksikan presiden kapal Baruna Jaya bergerak. Mereka ilmuwan, mereka ahli dalam search rescue sampai hari ini 2 minggu di sana mereka bertahan di sana," jelas Indroyono Soesilo di kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1).

Menurut Indroyono dalam pencarian ini pengalaman BPPT berikut teknologinya amat diperlukan. "Selain otot, diperlukan otak," tegas dia.

Dia pun meyakini bahwa sinyal ketiga Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang diterima kapal Baruna Jaya I dan Java Emperia akan menemukan Blackbox yang hilang. Keyakinan Indroyono bertambah karena sebelumnya BPPT pernah melakukan hal yang serupa.

"Kita percaya karena ini berdasarkan pengalaman waktu Adam Air, Kapal Bahuga Jaya, bus dan sedan di jembatan Kutai, saya berpendapat, ini sekian kalinya dapatkan black box," ujarnya.

Kepala BPPT Unggul Priyanto mengaku masih belum mengganti personelnya di sana. Unggul menyatakan target penemuan Air Asia sebenarnya 17 hari.

"Kita bekerja sampai selesai, sampai pasti ditemukan. Prediksi sih 17 hari dan tinggal 3 hari lagi, pikir-pikir juga anggarannya," jelas dia.

Kapal riset Baruna Jaya adalah kapal yang dioperasikan dengan teknologi tinggi. Kapal ini dapat mencari obyek bawah laut, seperti kapal dan pesawat tenggelam. Kapal tersebut juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami hingga untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut.

Selain itu kapal ini dilengkapi multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar untuk memastikan, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa. Sampai saat ini kapal Baruna Jaya I telah berhasil menemukan serpihan dan ekor pesawat Air Asia. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seorang Dokter Hilang di Perairan Lombok, 4 Hari Belum Ditemukan
Seorang Dokter Hilang di Perairan Lombok, 4 Hari Belum Ditemukan

Dokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang

Baca Selengkapnya
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban

Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.

Baca Selengkapnya
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX
Dukung Studi Potensi Laut Indonesia, DPR Intip dari Dekat Kecanggihan Kapal OceanX

BKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dramatis, Penyelamat Pilot Smart Air Tiga Hari Bertahan Hidup dengan Jenazah Rekannya di Hutan
VIDEO: Dramatis, Penyelamat Pilot Smart Air Tiga Hari Bertahan Hidup dengan Jenazah Rekannya di Hutan

Tim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan awak pesawat Smart Air, di Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
Pilot Pesawat Kargo Smart Air yang Jatuh di Hutan Kalimantan Ditemukan Selamat
Pilot Pesawat Kargo Smart Air yang Jatuh di Hutan Kalimantan Ditemukan Selamat

Pilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
Kronologi Dua Anggota Basarnas Gugur saat Cari Korban Hanyut di Karo
Kronologi Dua Anggota Basarnas Gugur saat Cari Korban Hanyut di Karo

Kedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Gandeng OceanX untuk Meneliti Keanekaragaman Laut Indonesia
Pemerintah Gandeng OceanX untuk Meneliti Keanekaragaman Laut Indonesia

OceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer

Baca Selengkapnya
Berburu Biawak, Dua Pekerja Ini Malah Hilang
Berburu Biawak, Dua Pekerja Ini Malah Hilang

Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.

Baca Selengkapnya
Hitung-Hitungan Mantan Panglima TNI soal Risiko Dalam Penyelamatan Pilot Susi Air
Hitung-Hitungan Mantan Panglima TNI soal Risiko Dalam Penyelamatan Pilot Susi Air

Mathius menjelaskan informasi yang diterima, Kapten Philip dalam kondisi sehat dan masih berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
Kronologi KM Syukurillah Bawa 15 Penumpang Tenggelam di Perairan Amar Mimika
Kronologi KM Syukurillah Bawa 15 Penumpang Tenggelam di Perairan Amar Mimika

Penyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya
Polisi Selandia Baru Temui Kapolda Papua, Bahas Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Merhtens
Polisi Selandia Baru Temui Kapolda Papua, Bahas Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Merhtens

Petugas penghubung Kepolisian Selandia Baru, Paull Borrel menemui Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Senin (26/2).

Baca Selengkapnya
Pilot Susi Air Disandera KKB Hampir Setahun, Beberapa Langkah Ini Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia
Pilot Susi Air Disandera KKB Hampir Setahun, Beberapa Langkah Ini Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia

Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.

Baca Selengkapnya