Menko Maritim minta ilmuwan BPPT temukan AirAsia diapresiasi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mendampingi para ilmuwan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT) merilis temuan sinyal Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang dipancarkan AirAsia QZ8501. Dalam rilis tersebut, Indroyono berpesan agar masyarakat juga melihat perjuangan para ilmuwan BPPT yang sejak jatuhnya AirAsia sampai sekarang masih berada di tengah laut.
"Kita apresiasi ilmuwan yang melaksanakan instruksi presiden sejak tanggal 28 Desember begitu informasi pesawat AirAsia tenggelam, langsung diinstruksikan presiden kapal Baruna Jaya bergerak. Mereka ilmuwan, mereka ahli dalam search rescue sampai hari ini 2 minggu di sana mereka bertahan di sana," jelas Indroyono Soesilo di kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1).
Menurut Indroyono dalam pencarian ini pengalaman BPPT berikut teknologinya amat diperlukan. "Selain otot, diperlukan otak," tegas dia.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Dia pun meyakini bahwa sinyal ketiga Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang diterima kapal Baruna Jaya I dan Java Emperia akan menemukan Blackbox yang hilang. Keyakinan Indroyono bertambah karena sebelumnya BPPT pernah melakukan hal yang serupa.
"Kita percaya karena ini berdasarkan pengalaman waktu Adam Air, Kapal Bahuga Jaya, bus dan sedan di jembatan Kutai, saya berpendapat, ini sekian kalinya dapatkan black box," ujarnya.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengaku masih belum mengganti personelnya di sana. Unggul menyatakan target penemuan Air Asia sebenarnya 17 hari.
"Kita bekerja sampai selesai, sampai pasti ditemukan. Prediksi sih 17 hari dan tinggal 3 hari lagi, pikir-pikir juga anggarannya," jelas dia.
Kapal riset Baruna Jaya adalah kapal yang dioperasikan dengan teknologi tinggi. Kapal ini dapat mencari obyek bawah laut, seperti kapal dan pesawat tenggelam. Kapal tersebut juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami hingga untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut.
Selain itu kapal ini dilengkapi multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar untuk memastikan, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa. Sampai saat ini kapal Baruna Jaya I telah berhasil menemukan serpihan dan ekor pesawat Air Asia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan awak pesawat Smart Air, di Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaOceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaMathius menjelaskan informasi yang diterima, Kapten Philip dalam kondisi sehat dan masih berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPetugas penghubung Kepolisian Selandia Baru, Paull Borrel menemui Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Senin (26/2).
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca Selengkapnya