Menko Muhadjir: Indonesia Dilaporkan Penyumbang Kasus TBC Terbesar Kedua di Dunia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menargetkan, Indonesia bisa mengeliminasi tuberkulosis TBC pada tahun 2030 dengan mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama menanggulangi penyakit tersebut.
“TBC merupakan masalah kesehatan dunia. Negara Indonesia dilaporkan sebagai penyumbang kasus TBC terbesar kedua di dunia setelah India. Ini tentu bukan prestasi melainkan harus segera ditangani. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama menyelesaikannya dan hanya dengan komitmen kuat semua pihak, Insya Allah kita akan bisa selesaikan dan bisa melindungi masyarakat dari TBC serta mencapai eliminasi pada 2030,” katanya di Jakarta, Kamis (19/8).
Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang penanggulangan TBC sebagai wujud nyata komitmen di dalam upaya percepatan penanggulangan TBC untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.
-
Kenapa BPJS Kesehatan meluncurkan program pembiayaan tuberkulosis? 'Seiring dengan peningkatan jumlah pelayanan kesehatan, muncul kebutuhan inovasi dan upaya kolaboratif mengatasi tantangan baru. Kami menyadari tidak cukup dengan inovasi internal, tetapi juga dengan mitra strategis Salah satunya program pembiayaan Tuberkulosis melalui pendanaan JKN,' terang Ghufron.
-
Gimana caranya mencegah penularan TB? Langkah sederhana seperti memenuhi asupan gizi yang seimbang, menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan berolahraga secara rutin dapat menjadi investasi besar dalam mencegah TB.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa yang menjadi fokus utama dalam program pembiayaan tuberkulosis? Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan dengan BPJS Kesehatan, yang bertujuan untuk menyosialisasikan pilar-pilar dan capaian dalam transformasi pembiayaan kesehatan. Dalam acara ini diluncurkan Inovasi Pembiayaan Kesehatan Strategis Tuberkulosis melalui metode pendanaan JKN.
-
Bagaimana cara mencegah penularan TBC? Mencegah penularan TBC (Tuberkulosis) sangat penting untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan TBC: Hindari Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Jika seseorang batuk, bersin, atau berbicara, mereka dapat menyebarkan droplet yang mengandung bakteri TBC ke udara. Hindari berada di ruangan tertutup tanpa ventilasi bersama penderita TBC untuk waktu yang lama.Gunakan Masker: Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat bekerja di fasilitas kesehatan dapat membantu mencegah penularan TBC.Cuci Tangan: Mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 40 detik dapat membantu menghilangkan kuman, termasuk bakteri TBC. Jaga Daya Tahan Tubuh: Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara berolahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, cukup tidur, mengelola stres, dan menghindari merokok serta alkohol.Vaksinasi BCG: Vaksin BCG dapat memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama pada anak-anak.Etika Batuk dan Bersin: Tutup mulut dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran kuman.Pengobatan TBC yang Berkualitas: Memberikan pengobatan yang tepat dan teratur pada pasien TBC hingga sembuh sangat penting untuk mencegah penularan kepada orang lain. Ventilasi Udara yang Baik: Memastikan ventilasi udara yang baik di rumah dan tempat kerja dapat mengurangi risiko penularan TBC.Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang cara penularan dan pencegahan TBC sangat penting, terutama di negara-negara dengan tingkat penularan TBC yang tinggi.Pemeriksaan Rutin: Jika Anda memiliki risiko tinggi atau gejala TBC, lakukan pemeriksaan medis secara rutin.
-
Bagaimana cara mencegah TBC? Untuk mencegah TBC berkembang menjadi bentuk aktif, WHO merekomendasikan pemberian Terapi Pencegahan TB (TPT) kepada kontak serumah yang telah terinfeksi TBC laten.
Melalui Perpres tersebut, Muhadjir mengajak seluruh elemen bangsa meningkatkan komitmen bersama agar dapat melakukan akselerasi penanggulangan TBC.
“Dengan mempercepat penanggulangan TBC ini diharapkan kita akan mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030,” jelasnya.
Ia berharap dengan ditandatanganinya Perpres tentang penanggulangan TBC dapat menyatukan langkah semua sektor agar dapat bersinergi dan semakin menguatkan upaya untuk mencapai tujuan pembangunan nasional maupun global, khususnya dalam penanggulangan TBC.
“Mari kita bersama berkomitmen dalam mencapai eliminasi TBC 2030, penanggulangan stunting, dan juga Covid-19. Tentu ini tidak bisa dicapai hanya dibicarakan saja, tetapi perlu tindakan nyata dan kerja keras semua pihak serta bersinergi, baik ketika berbicara di atas meja maupun ketika berada di lapangan,” terang Muhadjir seperti dilansir dari Antara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Madia Tarmizi mengatakan diperkirakan kasus TBC biasa di Indonesia mencapai 845 ribu dan 24 ribu untuk kasus TBC resisten atau kebal obat yang memerlukan masa penyembuhan lebih lama.Situasi pandemi Covid-19 mempengaruhi pelacakan kasus TBC di tahun 2020. Dari 845.000 kasus yang seharusnya ditemukan, hanya 349.000 kasus yang dapat ditemukan.
Sementara untuk kasus TBC resisten hanya 860 kasus dari perkiraan 24.000 kasus yang seharusnya ditemukan. Berdasarkan persentase di tahun 2018 dan 2019, estimasi kasus yang seharusnya ditemukan sebesar 60 persen. Namun, hanya 30 persen kasus yang ditemukan di tahun 2020.
Sebelumnya pada Hari Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo memberikan pesan untuk menanggulangi permasalahan TBC dengan melakukan pelacakan secara agresif untuk menemukan penderita TBC dan menyediakan obat-obatan serta melakukan pengobatan hingga tuntas.
Presiden mengimbau agar pencegahan dilakukan lintas sektor sehingga dari sisi infrastruktur maupun suprastrukturnya bisa tertangani dengan baik.Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mengatakan perlu dilakukan peningkatan edukasi, komunikasi, dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit TBC dan meningkatkan intensitas atau jangkauan ke masyarakat.
Ia juga meminta agar dapat dilakukan penguatan pada fasilitas kesehatan dan memperkuat sistem informasi dan pemantauan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaKemenkominfo terus memberikan informasi dan edukasi terkait TBC kepada masyrakat melalui berbagai saluran komunikasi publik.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Indonesia terus meningkat, seperti data Kementerian Kesehatan RI yang mencatatkan 190.561 kasus dan 1.141 kematian hingga minggu ke-36 tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaDalam program tersebut Prabowo menargetkan bisa menyasar 52,2 juta penduduk yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaRiset terbaru dari CEOWORLD Magazine terkait Health Care Index menempatkan Indonesia di peringkat 39 dari 110 negara.
Baca SelengkapnyaPolusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.
Baca Selengkapnya