Menko Muhadjir: Vaksin Gotong Royong Tetap Diberlakukan, Tunggu Teknis Pelaksanaan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengatakan, kebijakan terkait vaksinasi berbayar sudah final dan tetap akan diberlakukan. Namun pemerintah masih menunggu terkait teknis pelaksanaan.
“Vaksin berbayar sudah final, cuma teknis saja yang harus dibenahi,” katanya saat melakukan dialog di salah satu radio swasta di Solo, yang juga dihadiri wartawan, Jumat (16/7).
Menurutnya, vaksin berbayar atau gotong royong diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki karyawan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Siapa yang menyuntikkan vaksin HIV ke dirinya sendiri? Ahli virologi asal India, Pradeep Seth, pernah melakukan eksperimen ekstrim terhadap dirinya sendiri di tahun 2003. Dia menyuntikkan vaksin HIV yang dikembangkannya pada dirinya sendiri. Untungnya, dia keluar dalam keadaan baik-baik saja.
“Dan tentu perusahaan itu bonafide. Sebaiknya perusahaan itu menanggung vaksinasi karyawannya. Itu yang utama,” ujarnya.
Muhadjir mengaku telah mengunjungi sejumlah perusahaan untuk menampung masukan atau keluhan terkait vaksinasi karyawan. Salah satunya, Muhadjir mengunjungi perusahaan obat-obatan terbesar tanah air, PT Konimex.
Perusahaan yang memiliki 4.000 karyawan itu ingin segera memberikan vaksinasi kepada para karyawannya. Namun mereka mengaku lambat untuk mengakses ke pihak yang berwenang dalam pembagian vaksin.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, sebaiknya dibuka saja lah pengadaan vaksin gotong royong itu. Tidak hanya dari satu pintu, apalagi kalau pintunya dari pemerintah nanti dicurigai. Dikira komersial, dikira jualan. Tadi pak presiden juga sudah menegur itu,” jelasnya.
“Menurut saya tidak ada niatan pemerintah untuk komersial, apalagi jualan. Apalagi diisukan itu vaksin sumbangan kemudian dijual pemerintah, nggak ada itu,” ungkap Muhadjir.
Dia menjelaskan, di luar perusahaan memang dimungkinkan adanya vaksin mandiri. Artinya orang individu diperbolehkan vaksin gotong royong. Mereka adalah orang yang rela dan ingin membantu pemerintah agar kekebalan komunitas segera tercapai.
“Sama sekali tidak dipaksakan. Jadi tidak usah bilang bahwa ini dipaksa, nggak ada itu pemaksaan. Kalau mereka akhirnya mau tetap ikut yang gratisan, silakan, nggak apa-apa. Tapi kalau ada yang mau ikut vaksin gotong royong, sangat dipuji karena itu ada rasa solidaritas untuk berkorban,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba yang dilakukan di 6 wilayah Polisi Daerah (Polda)
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya