Menko PMK: Kerjasama bilateral RI-RRC perlu tindak lanjut konkret
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengharapkan akan tindak lanjut konkret dari berbagai kesepakatan di tanda tangani dalam pertemuan tingkat tinggi hubungan antarmasyarakat RI-Republik Rakyat China. Tak hanya itu, ia pun menilai perlunya mekanisme monitoring kemajuan implementasi dari berbagai kesepakatan yang telah di tanda tangani dalam pertemuan tingkat tinggi.
Puan mengatakan, setelah 67 tahun lamanya hubungan diplomatik kedua negara ini terjadi baik pada bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya telah mengalami perkembangan sangat pesat. Tahun ini, kedua negara berhasil menyelenggarakan tiga pertemuan dialog tingkat tinggi di bidang polhukam, perekonomian, dan mekanisme hubungan antarmasyarakat.
Penyelenggaraan tiga dialog tingkat tinggi ini merupakan implementasi konkrit dari Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok. Pada Senior Officials Meeting sebelumnya telah berhasil membahas isu-isu strategis di bidang sains, teknologi dan inovasi, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, pariwisata, media dan perfilman, kepemudaan, olah raga, serta konservasi satwa langka. Pada pertemuan yang pertama kali di tahun 2015 di Jakarta telah ditandatangani tujuh dokumen kesepakatan kerjasama.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa saja yang disepakati Kemnaker dalam MoU baru? Dia mengatakan, dalam MoU yang baru ini terdapat beberapa hal penting yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, antara lain memungkinkan individu yang memiliki keterampilan sesuai untuk ditempatkan pada perusahaan antara Indonesia dan Australia di sektor tertentu sampai dengan 12 (dua belas) bulan; memfasilitasi pertukaran untuk berbagi keterampilan dan pengalaman kerja praktis, dan memperkuat pemahaman praktik bisnis, pemerintahan dan budaya di kedua negara.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan Dubes RI untuk PEA? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Bagaimana DPR memastikan target RPJMN tercapai? Hal ini tentu berimplikasi pada intervensi yang perlu dilakukan, terutama indikator mana saja yang perlu extra effort untuk mencapainya,' kata Puteri.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
Pada pertemuan kedua tahun 2016 di Gui, yang telah ditandatangani delapan dokumen kesepakatan kerjasama. Di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kerjasama yang telah dicapai pada PEM sebelumnya telah dituangkan dalam bentuk kerjasama yang lebih teknis sebagai bentuk implementasi lanjutan antara lain: Kerjasama joint laboratory on biotechnology; Kerjasama riset nuklir melalui joint laboratory on High Temperature Gas-cool Reactor (HTGR); dan Pertukaran ilmuwan serta peneliti.
Dalam pertemuan ke-3 tahun 2017 di Surakarta ini, telah di tanda tangani enam dokumen kesepakatan kerjasama yang menjadi dasar bagi upaya terus memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Keenam dokumen kesepakatan kerjasama itu antara lain rencana aksi tiga tahun untuk kerjasama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran tenaga ahli, pengembangan laboratorium.
Kemudian Pengaturan implementasi kerjasama riset untuk konstruksi pelabuhan dan pencegahan serta mitigasi bencana; Pengaturan implementasi kerjasama science and techno park; MoU Bidang Pengembangan Film guna mendorong industri kreatif dan pembentukan joint working group; MoU Bidang Kepemudaan yang mencakup pertukaran pemuda, pertukaran kunjungan organisasi pemuda. Serta pengembangan kapasitas kepemudaan; MoU Bidang Kesehatan mencakup pencegahan dan pengendalian penyakit, primary of health care and universal health coverage, human resource development, public health,and health promotion; Rencana kerjasama pemanfaatan energi nuklir untuk kepentingan damai masih dalam pembahasan dan diharapkan dapat segera dicapai kesepakatan.
"Saya menyampaikan apresiasi atas disediakannya beasiswa oleh pemerintah RRC bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang kesehatan. Kami berharap melalui Yang Mulia Madame Liu Yandong, agar pemerintah Tiongkok juga dapat memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk menempuh jenjang master maupun doctor di bidang lainnya," kata Puan Maharani, dalam acara puncak Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Antarmasyarakat RI-Republik Rakyat China (RRC) di Solo, Selasa (28/11) kemarin.
"Kedua negara, perlu terus mendorong agar lebih banyak lagi pelajar dan mahasiswa RRT belajar di Indonesia dan sebaliknya, Guna memperkuat saling pengertian dan hubungan antarmasyarakat. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan investasi RRT di Indonesia, diharapkan perusahaan dari RRT dapat mengembangkan pendidikan vokasi atau Science and Techno Park (STP). Hal itu dapat dilakukan dengan menyediakan tenaga ahli sebagai guru/dosen maupun membuka kesempatan siswa melakukan praktek di industri," imbuh Puan.
Puan menambahkan, bahwa Indonesia saat ini fokus pada pendidikan vokasi."Saat ini revitalisasi vokasional di Indonesia telah bekerjasama dengan 415 industri yang membimbing 1.245 SMK. Saya berharap agar investor dari RRT yang menanamkan modalnya di Indonesia dapat ikut membangun transfer on knowledge kepada tenaga kerja Indonesia baik melalui training maupun kerja magang," tukasnya.
Khusus untuk bidang pariwisata, Puan menilai perlu terus didorong lebih banyak lagi arus kunjungan wisata antar kedua negara sehingga mencapai 10 juta wisatawan dua arah sebagaimana konsensus kedua Presiden. Angka kunjungan ini dapat dipermudah untuk dicapai mengingat telah dibuka jalur penerbangan langsung dari RRT ke Indonesia melalui Manado, Sulawesi Utara dan hasilnya telah menunjukan peningkatan wisatawan yang tinggi dari RRT.
"Kedua negara perlu memberikan fasilitas promosi wisata yang memadai, mendorong media agar aktif mempromosikan berbagai destinasi wisata, serta pendidikan bahasa mandarin yang selama ini telah berlangsung dapat ditingkatkan lagi," ujarnya.
Dia juga mengapresiasi penuh kedatangan dua giant panda di Indonesia, sebagai kerjasama dalam konservasi satwa langka, dapat menjadi simbol harmoni, perdamaian, dan persahabatan dari kedua negara.
Terkait peran Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang di Jakarta dan Palembang, Menko PMK mengundang Delegasi Tiongkok untuk dapat berpartisipasi di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinggginya atas terselenggaranya pertemuan ini dengan lancar dan sukses. Di masa mendatang, saya berharap ke depan akan lebih banyak kesepakatan kerjasama yang kita bersama dapat tandatangani," katanya dalam penutup sambutan.
Di akhir Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Antarmasyarakat RI–RRC ini, Menko PMK dan Wakil PM China berkesempatan menyaksikan langsung penandatanganan enam dokumen kesepakatan kerjasama oleh para anggota delegasi kedua negara.
Hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ini Menristekdikti, M Nasir; Kepala BATAN, Djarot S Wisnubroto; Kepala Bekraf, Triawan Munaf; Seskemenko PMK, YB Satya Sananugraha; Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid; Koordinator Delegasi Indonesia yang juga Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono; Jajaran Deputi, Staf Ahli dan Khusus Menko PMK di lingkungan Kemenko PMK.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya itu diperlukan untuk mengoptimalkan realisasi program yang telah dibuat.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan, rapat di akhir pekan ini diadakan sebagai upaya dalam meningkatkan koordinasi kebijakan sekaligus konsolidasi berbagai program.
Baca Selengkapnya