Menko PMK: Masyarakat Jangan Setiap Orang Terpapar Covid-19 Diberi Stigma Jelek
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta masyarakat tidak menstigma negatif setiap orang terpapar COVID-19, karena akan menyulitkan petugas kesehatan dalam melakukan upaya testing (tes), tracing (penelusuran kontak), dan treatment (perawatan).
"Harus diingat masyarakat, orang yang kena COVID-19 ini tidak ada hubungan dengan 'bala' atau kutukan, ini sakit, wabah yang bisa kena siapa saja, tidak peduli orang," kata dia usai meninjau Selter COVID-19 milik RSU PKU Muhammadiyah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (18/2). Dilansir Antara.
Ia mengemukakan pentingnya kesadaran semua kalangan masyarakat terhadap pentingnya penanganan penularan virus tersebut.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Bagaimana Gus Ipul menghimbau warga untuk meningkatkan kesadaran lingkungan? 'Prestasi harus dibuat dengan kerja keras, semuanya melalui proses yang membutuhkan konsentrasi, konsistensi, kedisiplinan, kolaborasi dan kebersamaan. Mari kita mulai dari diri kita agar Pasuruan ini menjadi berbeda', ajaknya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran preventif? Kesadaran akan pentingnya upaya preventif terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harapan hidup di Indonesia mencapai 73,93 tahun pada 2023, meningkat dari 73,6 tahun pada tahun sebelumnya.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
"Karena itu jangan kemudian setiap kena COVID-19 diberi stigma jelek, karena itu justru buat kita kesulitan membongkar atau mengungkap kasus yang nyata, karena sekarang ini banyak orang ketika diminta untuk terbuka saat petugas melakukan tracing tidak jalan," kata dia.
Apalagi, ujar dia, saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan upaya 3T dalam menemukan kasus COVID-19 hingga level bawah sampai tingkat rukun tetangga maupun rukun warga (RT/RW) sebagai bagian dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
"Justru sekarang ini 3T digencarkan, sesuai perintah Presiden dilakukan sampai level paling kecil sampai RT/RW, kalau ada gejala langsung di-'tracing', maka akan terkumpul kasus, jadi kalau kasus banyak itu memang benar, karena kalau tidak banyak itu kasus tidak terangkat ke permukaan," katanya.
Menko PMK mengatakan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sesuai 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan sudah bagus, namun tetap perlu ditingkatkan dengan diimbangi upaya 3T oleh petugas kesehatan maupun Satgas COVID-19 di masing-masing tempat.
"Tidak cukup hanya menyadarkan masyarakat supaya selalu 3M tanpa diimbangi dengan 3T yang serius, karena keduanya ibarat dua sisi mata uang yang saling menguatkan, mata uang itu tidak ada nilainya kalau isinya hanya separo," katanya.
Dia menambahkan dalam memberantas penyebaran COVID-19, perilaku 3M harus digencarkan, kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol COVID-19 ditingkatkan, kemudian satgas terutama tenaga epidemiologi juga harus gencar betul dalam melakukan penelusuran.
"Saya minta kesadaran masyarakat untuk terbuka menerima kalau ada 'tracing' petugas, betul-betul mau di-'tracing' jangan sampai sembunyi, atau khawatir kemudian diberi stigma negatif," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, edukasi dan kesadaran masyarakat harus gencar dilakukan terkait informasi wabah Mpox tersebut,
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerapan pola hidup bersih dan sehat bisa menjadi langkah utama dalam mencegah penyebaran Mpox.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnya