Menko PMK minta Menristekdikti proaktif cegah kampus disusupi paham radikal
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengaku telah meminta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) dan Kementerian lain di bawahnya untuk lebih proaktif dengan universitas. Hal ini menyikapi maraknya kampus-kampus yang dijadikan ruang persemaian paham radikalisme.
"Saya sudah meminta pada Kemenristekdikti dengan semua kementerian yang ada di bawah saya juga badan-badan yang ada di bawah saya untuk lebih proaktif. Kemudian mendekatkan diri kepada universitas ya apapun itu enggak boleh terjadi lagi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/5).
Puan mengatakan, pihak universitas harus memperketat pengawasan agar mahasiswa tidak menjadi objek paham radikalisme.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Bagaimana cara Uniga memberikan perlindungan kepada mahasiswa KKN? Khusus KKN tahun ini, Uniga menggandeng BP Jamsostek dengan mendaftarkan seluruh mahasiswa KKN agar mendapatkan perlindungan selama turun ke lapangan dan bertemu masyarakat,“ terangnya saat melepas mahasiswa dalam kegiatan KKN tahun ini, Selasa (25/7), mengutip ANTARA.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
-
Apa yang Kemnaker harapkan dari kolaborasi dengan mahasiswa? 'Kita ingin bonus demografi ini benar-benar berbuah bonus bagi pembangunan negara kita. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi mudarat. Kita ingin bonus demografi mengantarkan Indonesia nanti 1 abad menjadi negara maju,' ucapnya.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
"Kita harus perketat dalam artian ada hal-hal yang enggak boleh kita toleransi termasuk ke universitas apalagi sampai dalam tanda kutip meracuni pikiran-pikiran dari anak-anak mahasiswa-mahasiswi yang masuk ke situ," tegasnya.
Lebih lanjut, Puan menyebut telah meminta Menristekdikti mengumpulkan pimpinan perguruan tinggi untuk membahas langkah dan aturan tegas atas penyebaran paham radikalisme.
"Namun saya sudah minta kepada pak Menristekdikti untuk bisa melakukan satu tindakan atau aturan atau apa yang sedang dikaji oleh Menristekdikti bersama dengan para rektor-rektor," tandas Puan.
Sebelumnya, Menristekdikti Mohammad Nasir mengimbau para orang tua tak perlu khawatir untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi terpapar radikalisme yang dirilis oleh BNPT. Menurutnya, kampus merupakan dunia interaksi.
"Imbauan saya orang tua jangan terlalu takut. Karena itu orang tua harus hati-hati dan anak-anak harus diberi nasehat. Ini kehidupan kita berinteraksi dengan manusia, tidak bisa dihindari apakah kita bisa menghindar dari interaksi manusia, kan enggak mungkin," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaPuan pun mengingatkan, Indonesia memiliki berbagai regulasi hukum melindungi masyarakat dari tindak kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaSyaikhu tidak melihat sesuatu yang bahaya bila institusi pendidikan dipakai untuk kampanye. Justru, momen itu memperlihatkan kematangan para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaAkademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaSelain memberikan imbauan kamtibmas, AKBP Budi juga memberikan edukasi terkait tahapan Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya