Menko PMK Sebut Faktor Lingkungan Jadi Sumber Utama Kemiskinan Ekstrem
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, faktor lingkungan menjadi sumber utama kemiskinan ekstrem. Di lingkungan kumuh, biasanya menjadi pusat konsentrasi lahirnya anak-anak yang mengalami stunting.
Pernyataan tersebut dikemukakan Muhadjir di sela peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni di Kawasan Semanggi Kelurahan Mojo, Pasarkliwon, Solo, Selasa (25/1).
"Kondisi ini tentu menjadi problem yang dihadapi Indonesia. Tahun 2019 ada 27.6 persen bayi di Indonesia dalam keadaan stunting, artinya setiap tiga kelahiran ada satu yang kondisinya stunting," ujarnya.
-
Apa penyebab stunting pada anak dari keluarga menengah ke atas? Namun, pada keluarga menengah ke atas, penyebab stunting sering kali berbeda. Menurut Survei Status Gizi Nasional 2021 yang melibatkan 23.957 anak, salah satu penyebab utama stunting di kelompok ini adalah kurangnya waktu untuk menyusui, yang berdampak langsung pada pemenuhan gizi anak.
-
Dimana stunting terjadi di Indonesia? Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.
-
Apa ciri khas anak stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Siapa yang rentan terkena stunting? Anak-anak yang mengalami stunting umumnya menunjukkan berat badan yang berada di bawah standar, pertumbuhan tulang yang terhambat, serta mengalami gangguan dalam perkembangan fisik dan mental.
-
Siapa yang paling rentan terkena stunting? Anak-anak pada kelompok usia 12-23 bulan adalah yang paling rentan mengalami stunting, dengan prevalensi sebesar 40,4%. Pada usia ini, orang tua biasanya telah kembali sibuk dengan pekerjaan mereka, meski anak masih membutuhkan pola asuh yang baik untuk memastikan asupan gizinya tercukupi.
-
Siapa yang berisiko stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi, serta faktor lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal.
Muhadjir mengatakan, angka stunting di Indonesia dalam dua tahun terakhir turun menjadi sekitar 24,4 persen atau rata-rata 1,7 persen setiap tahun.
"Presiden meminta saya saat rapat kabinet lalu, tahun ini harus mulai diturunkan 3 persen per tahun. Saya jawab, bisa asalkan Covid-19 bisa dikendalikan karena dua tahun anggaran direfocusing untuk penanganan Covid-19," terang Muhadjir.
Muhadjir mengatakan saat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengambil langkah menangani masalah kawasan kumuh di Kota Solo, sebenarnya ada puluhan target prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terjangkau.
"Bukan hanya sekedar penangann kawasan kumuh tetapi juga jalan keluar dari kemiskinan ekstrim dan stunting.," terang dia.
Ia menyampaikan, permasalahan stunting menjadi masalah mendasar. Sebab, masa depan Indonesia ditentukan sehat atau tidaknya generasi yang sekarang dalam kandungan dan anak usia di bawah dua tahun.
"Jika kita tidak bisa mengamankan dari sekarang, intervensi apapun yang kita lakukan tidak akan maksimal bahkan percuma,” tandasnya.
Karena, lanjut dia, stunting berkaitan dengan masalah pertumbuhan otak. Meskipun yang diukur panjang dan berat bayi, namun kalau otak tidak tumbuh selama 1000 hari kehidupan, meski dididik seperti apapun, tidak akan bisa maksimal.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, jika permasalah pemukiman kumuh bisa diselesaikan maka permasalahan lainnya seperti stunting juga akan berkurang.
"Penanganan kawasan kumuh menjadi prioritas di Kota Solo, dan sejak awal menjadi komitmen kami,"katanya.
Menurut dia, saat ini fokus pengentasan pemukiman kumuh di Kota Solo masih di wilayah Semanggi dan Mojo. Karena dua daerah tersebut memiliki titik terbesar untuk pemukiman kumuh di Kota Solo. Sementara untuk daerah lainnya cenderung lebih sedikit.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaMenko PMK ingin memantau langsung penanganan stunting
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca SelengkapnyaTak hanya dari keluarga miskin, anak dari keluarga orang kaya juga bisa kena stunting.
Baca SelengkapnyaPencemaran pada air dapat menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan
Baca SelengkapnyaStunting tetap bisa terjadi pada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, sosok ini dikenal sebagai anak yang rajin belajar.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin ekstrem di DKI Jakarta melonjak.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca Selengkapnya