Menko Polhukam: Lucunya, vaksin palsu itu barang impor
Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyatakan vaksin palsu yang beredar di sejumlah rumah sakit di Indonesia merupakan produk impor. Hal ini, kata dia, merupakan salah satu bukti bahwa produk impor tak selalu lebih baik ketimbang produksi dalam negeri. Informasi terkait vaksin palsu yang merupakan barang impor tersebut, ia dapat dari Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
"Aspek lain, lucunya (info) dari Bu Menkes itu rupanya malah barang impor. Jadi bagus juga untuk masyarakat tahu bahwa barang impor nggak selalu lebih bagus dari buatan dalam negeri. Yang buatan dalam negeri malah tidak ada yang bermasalah," kata Luhut di Kantornya, Jumat (15/7).
Sementara itu, Luhut mengakui peredaran vaksin palsu ini dapat mengganggu stabilitas nasional. Maka dari itu, ia berharap kasus ini dapat menjadi evaluasi pelbagai pihak khususnya setiap Rumah Sakit di Indonesia agar dapat mampu menyediakan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan dan tentunya tak membahayakan bagi anak-anak.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Kenapa baju bekas impor dilarang? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
"Saya pikir itu orang kesehatan dan dokter-dokter yang akan mengevaluasi," kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Juwita F Moeloek menjelaskan, pihaknya bersama Badan POM telah melakukan uji terhadap barang sitaan Bareskrim. Menurutnya, dari 15 produk, ada 4 yang positif kandungan palsu.
"Tripacel berisi Hepatitis B, Pediacel berisi Hepatitis B, ATS tidak mengandung ATS, Polivalent Anti Snake Genom Serum tidak mengandung anti bisa ular, Tuberkulin berisi Hepatitis B. 2 Produk (mengandung) kadar tidak sesuai, Euvax B dan Engerix B," kata Nila memaparkan kandungan vaksin palsu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).
Dia juga berujar, dari pengujian terhadap 37 sampel vaksin menujukkan ditemukan 4 sampel vaksin palsu. Beberapa di antaranya ialah vaksin palsu Tripacel yang diproduksi PT Sanofi Pasteur. Tempat sampingnya di RSIA Mutiara Bunda Jalan H Mencong, Ciledug. Kandungan seharusnya Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Aseluler. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium ternyata mengandung Na dan CI, Vaksin Hepatisis B.
"Ditemukan 37 faskes (fasilitas kesehatan) yang pengadaan vaksin bukan melalui sumber resmi. 37 Faskes berasal dari 9 provinsi dan diambil sampel sejumlah 39 item. Hasil pengujian laboratorium ditemukan 4 item palsu, selebihnya 35 item secara kualitatif mengandung kandungan yang sama dengan vaksin yang seharusnya," tuturnya.
Kemudian ada vaksin palsu Serum Anti Tetanus yang diproduksi PT Bio Farma. Tempat sampingnya dari RS Bhineka Bakti Husada Jalan Cabe Raya No.17 Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan. Kandungan seharusnya Serum Anti Tetanus. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium ternyata mengandung Na dan CI.
Selain itu, ada pula Vaksin palsu Tripacel yang diproduksi PT Sanofi pasteur. Sampel diambil dari Klinik Tridaya Medica Jalan Tridaya Inda I Blok AI, Tambun, Bekasi. Kandungan seharusnya ialah Taksoid Difteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Aseluler. Namun ternyata mengandung Antigen Pertusius.
Sedangkan yang terakhir ialah vaksin palsu Pediacel diproduksi PT Sanofi Pasteur. Diambil sampelnya dari Apotek atau Klinik Rahiem Farma Jalan Dermaga Raya 129 Klender, Jakarta Timur. Harusnya mengandung Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Acellular Pertusis, Vaksin Polio (IPV). Namun ternyata mengandung Vaksin Hepatitis B.
"Semua faskes yang melakukan pengadaan vaksin bukan melalui sumber resmi telah dilakukan peneguran dan akan dilaporkan ke Bareskrim untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjur," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta BPKP untuk melakukan audit dan tidak segan untuk melaporkan temuan kepada Kepala Negara.
Baca SelengkapnyaPenindakan terhadap barang impor ilegal menjadi suatu keharusan. Menyusul temuan Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal mengungkap kasus senilai total Rp40 M.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaAda selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan menganggap barang impor ilegal seperti kuman yang selalu muncul.
Baca SelengkapnyaJika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya