Menko Polhukam Mahfud Sebut New Normal Alasan Pilkada Tak Bisa Ditunda
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, kalau Pilkada serentak tak bisa ditunda lagi meskipun di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19. Sebab, ia menegaskan, tak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir hingga akhirnya sepakat Pilkada akan digelar pada 9 Desember 2020, mendatang.
"Ditunda lagi aja (Pilkada 2020) untuk apa? Ya sampai Covid selesai. Tetapi sesudah didiskusikan Covid ini kapan selesainya, enggak ada yang tahu. Kita semua dokter-dokter kita enggak ada yang tahu. Sosiolog kita enggak ada yang tahu, WHO juga tidak tahu kapan selesainya, bahkan di WHO sendiri yang mengatakan ini akan berakhir di tahun 2022, ada yang mengatakan pertengahan 2021, tetapi ada juga yang mengatakan, dari WHO sendiri, Covid-19 ini tidak akan selesai," katanya di Jakarta, Kamis (25/6).
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menerapkan masyarakat untuk melakukan tatanan hidup baru atau New Normal. Oleh karena itu, Pilkada ini tetap dilakukan pada Desember nanti.
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
-
Kenapa Pilkada 2020 jadi penting? Pilkada Serentak 2020 menjadi salah satu momen penting dalam demokrasi Indonesia, meskipun dilaksanakan di tengah tantangan pandemi.
-
Kapan masa kerja PPK Pilkada 2024 berakhir? Berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 476 Tahun 2024, masa kerja PPK dalam Pilkada 2024 ditetapkan hingga 27 Januari 2025.
-
Kapan Pilkada 2024 di laksanakan? Pelaksanaan Pemungutan Suara: Rabu, 27 November 2024
-
Kapan Pilkada 2024 dilaksanakan? Dengan begitu, Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan November, KPU membuka pendaftaran umum bagi siapa saja yang ingin melamar sebagai PPS.
"Kita harus hidup normal kembali. Jangan kita dikurung terus, jangan kita disandera. Mau mengadakan Pilkada ditunda, Pilkada ditunda, mari kita bikin kenormalan baru, karena apa? Karena kalau kita terus ikut dengan keadaan Covid tidak jelas ini, maka pemerintahan kita tidak akan berjalan normal, maka kita harus normalkan sekarang," katanya.
"Caranya apa? Normal baru. Pertama kita menghindari kepala daerah-kepala daerah yang di Plt-kan terus. Plt, Plt, Plt, padahal tidak jelas kapan. Padahal juga Plt itu tidak mempunyai kewenangan definitif. Sehingga pemerintah bersama DPR, bersama KPU, udahlah jangan mundur lagi tanggal 9. Maka diputuskan bahwa tanggal 9 Desember 2020 ini akan tetap dilaksanakan Pilkada serentak," sambungnya.
Lebih lanjut prihal adanya pemborosan dalam Pilkada ini, Mahfud menegaskan, pemborosan itu akan lebih parah apabila Pilkada ditunda.
"Ada yang khawatir, wah itu boros pak. Ya bisa kalau ditunda-tunda terus. Yang dikorbankan secara ekonomis bisa jauh lebih banyak. Oleh sebab itu pemerintah bersama KPU bersama DPR, bersama daerah bicara. Bagaimana caranya mengatasi, pokoknya harus Pilkada. Kita bicara juga dengan KPK ini diawasi agar tidak terjadi korupsi," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menyebut jika ada kesulitan dalam penyelenggaraan Pilkada seharusnya diatasi bukan ditunda.
Baca SelengkapnyaMK berpendapat Pilkada harus dilakukan sesuai dengan jadwal.
Baca Selengkapnya"Sampai saat ini tidak ada yang namanya untuk percepatan atau pemajuan Pilkada," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD blak-blakan bicara mengenai penundaan pemilu dan pilkada 2024. Mahfud akui ada kelemahan tiap capres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya