Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Puan Minta Kemendikbud dan Kemen PPPA Tingkatkan Perlindungan Anak

Menko Puan Minta Kemendikbud dan Kemen PPPA Tingkatkan Perlindungan Anak . ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus pengeroyokan ABZ (15) siswi SMP di Pontianak oleh siswi SMA membuat banyak pihak kaget. Saat ini sudah tiga orang ditetapkan sebagai tersangka.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Puan Maharani, meminta supaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) semakin meningkatkan atau mengoptimalisasi perlindungan pada anak.

"Lewat koordinasi Kemenko PMK pula, Kemendikbud dan Kementerian PPPA diminta agar dapat lebih meningkatkan optimalisasi perlindungan anak, khususnya di kalangan pelajar SD, SMP dan SMA," kata Puan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/4).

Puan merasa sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Dia memastikan akan terus memantau perkembangan penyidikan kasus ini.

Di Pemkot Pontianak, kata Puan, kabarnya sudah dibentuk tim oleh wali kota bersama Dinas Pendidikan. Tim itu juga berkoordinasi dengan Polresta Pontianak untuk menyelidiki motif terjadi kekerasan, termasuk dengan ditemukannya rekam jejak di medsos.

Hasil pemeriksaan Polresta Pontianak Kota pengeroyokan ini bermula dari saling sindir.

"Permasalahan berawal antara korban dan pelaku sindir menyindir tentang mantan pacar pelaku karena salah satu mantan pacar pelaku itu pacar sepupu korban dan salah satu orang tua pelaku pernah meminjam uang kepada orang tua korban Rp 500.000 sudah dikembalikan namun, korban ini masih suka mengungkit-ngungkit sehingga pelaku tersinggung," jelas Kapolresta Pontianak, Kombes Anwar Nasir.

Kemudian, lanjut Kapolresta, di hari kejadian tanggal 29 Maret 2019 salah satu pelaku mengirim pesan singkat kepada korban untuk meminta janjian bertemu di belakang paviliun informasi sekitar pukul 14.30.

"Di lokasi jalan Sulawesi, Pontianak Selatan awalnya korban dijemput saksi Dea dan Popo dengan alasan menyelesaikan masalah antara korban dan pelaku. Lalu berbonceng 3 ke lokasi tersebut," tuturnya.

Ternyata di lokasi, sudah menunggu beberapa rekan dari pelaku. Yakni, TR, EC dan LL serta beberapa rekan lainnya yang tidak dikenal korban. "Keseluruhan sekitar 10 orang sedang menunggu," tambahnya.

"Kemudian saudari TR menanyakan ke korban 'kau ada ngomong apa?' tiba-tiba dari belakang EC menyiram kepala korban lalu korban balas jambak rambut EC," beber Kapolresta.

Tidak sampai di situ, EC lantas menendang bagian belakang korban sampai terjatuh. Sambil berusaha berdiri, korban membalas dengan memukul EC. "Lalu EC memukul ke bagian wajah serta kepala korban dan membuatnya terjatuh lagi," jelasnya.

Penganiayaan masih berlanjut. Seperti masih menaruh kekesalan mendalam, EC menginjak perut serta membenturkan kepala korban ke aspal sambil menjambak rambut pada posisi korban di bawah. "Dan korban berhasil berdiri," tuturnya.

Selanjutnya, korban bersama sepupunya Popo langsung melarikan diri menuju jalan dekat Taman Akcaya yakni sekitar 300 meter dari lokasi pengeroyokan. "Lokasinya itu di pinggir jalan, terbuka untuk jalan umum," katanya.

"Kemudian TR, LL dan EC mengejar dan berhasil mencegat korban. Lalu korban turun dari sepeda motor dan TR memperlihatkan chat milik TR sambil memiting leher korban. Kemudian, memukul kepala korban berkali-kali sampai korban terduduk. Kemudian LL datang langsung menendang wajah serta menampar pakai sendal kemudian ke arah wajah korban," beber Kapolresta.

Dalam kondisi korban jatuh terlentang, kelamin ABZ ditekan EC. "Sehingga korban merasa nyeri di bagian itu. Kemudian warga lewat karena kan itu jalan umum dan para pelaku langsung pergi. Korban mengalami bagian kepala dan sakit di badan," tegasnya.

Reporter: Yopi Midori

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong
KPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong

Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Pendampingan Pemerintah dalam Mencegah Kasus KDRT
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Pendampingan Pemerintah dalam Mencegah Kasus KDRT

Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan agar Pemerintah harus segera memberikan pendampingan dan bimbingan keperawatan kepada masyarakat guna mencegah KDRT.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Pendampingan dan Pengawasan Daycare Ramah Anak
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Pendampingan dan Pengawasan Daycare Ramah Anak

Puan meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan dan aturan di tempat penitipan anak (TPA).

Baca Selengkapnya
Kunjungi Rumah Duka Siswi Korban Pembunuhan di Banyuwangi, Menteri PPPA: Pastikan Negara Hadir
Kunjungi Rumah Duka Siswi Korban Pembunuhan di Banyuwangi, Menteri PPPA: Pastikan Negara Hadir

Menteri Arifah meminta agar masyarakat makin peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya. Jika kepedulian masyarakat terbentuk, anak-anak akan lebih terjaga.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Minta Polisi Usut Tuntas Penganiayaan Balita di Daycare Depok: Kekerasan Anak Tak Bisa Dibiarkan
Ketua DPR Minta Polisi Usut Tuntas Penganiayaan Balita di Daycare Depok: Kekerasan Anak Tak Bisa Dibiarkan

Puan menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologi bagi para korban dan keluarganya.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terlapor Bully di SMA Binus Serpong Libatkan Anak Vincent Diperiksa Polisi
Pelajar Terlapor Bully di SMA Binus Serpong Libatkan Anak Vincent Diperiksa Polisi

Para terlapor ditemani pihak KPAI, P2TP2A Kota Tangsel dan Kanit PPA Polres Tangsel.

Baca Selengkapnya
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA

Kasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up
Ketua DPR: Korban Kekerasan Seksual Tidak Perlu Takut Speak Up

Kasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan

Baca Selengkapnya
Ditanya soal Kasus Kematian Afif Maulana, Ketua DPR: Terus Terang Saya Baru Dengar Ini
Ditanya soal Kasus Kematian Afif Maulana, Ketua DPR: Terus Terang Saya Baru Dengar Ini

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menegaskan instansi yang dipimpinnya tidak menghentikan atau menutup kasus kematian Afif Maulana

Baca Selengkapnya
KPAI Dampingi Korban dan Pelaku Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong
KPAI Dampingi Korban dan Pelaku Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya
Banyak Kasus Perundungan Anak, Puan Maharani Dorong Perbanyak Program Anti-Bullying
Banyak Kasus Perundungan Anak, Puan Maharani Dorong Perbanyak Program Anti-Bullying

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan untuk meningkatkan pengawasan di sekolah.

Baca Selengkapnya