Menko Puan pastikan penanganan korban gempa bumi di Lombok, Bali dan Sumbawa
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan pihaknya terus memantau dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga untuk memberikan penanganan bagi para korban gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa Minggu (29/7).
"Saya memantau bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Bali, dan Sumbawa hari ini dan telah memerintahkan lembaga terkait baik di pusat maupun di daerah untuk terus berkoordinasi memberikan bantuan bagi para korban," jelas Menko Puan di sela-sela kunjungan kerja membuka festival Indonesia dan try out cabang olahraga Jiujitsu di Tokyo, Jepang (29/7).
Dirinya juga mengimbau warga yang berada di daerah terdampak gempa untuk mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas di lapangan sehingga dampak dari gempa susulan dapat diantisipasi dan potensi korban dapat diminimalisasi.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Apa pengumuman berbahaya dari Bumi? Peringatan risiko keselamatan tinggi diumumkan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini disampaikan setelah ditemukannya 50 area yang harus diwaspadai oleh astronot.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
"Petugas baik Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah berada di lokasi terdampak gempa dan saya minta masyarakat agar mematuhi petunjuk dan arahan yang diberikan sehingga langkah mitigasi terhadap gempa susulan dapat dilakukan," papar Menko Puan.
Selain itu, Menko Puan juga meminta masyarakat agar hati-hati dalam berbagi informasi terkait dengan bencana gempa yang terjadi di NTB hari ini. Menko Puan berpesan jangan sampai masyarakat menyebarkan informasi yang tidak valid sehingga dapat mengganggu proses penanganan terhadap para korban.
"Untuk memperoleh informasi, masyarakat dapat melihat di situs resmi BNPB maupun Basarnas yang secara berkala diperbaharui berdasarkan kondisi di lapangan dan jangan mempercayai bahkan menyebarkan informasi yang tidak benar sehingga dapat menyulitkan proses penanganan korban," jelas Menko Puan.
Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB dan diikuti gempa-gempa susulan. Hingga pukul 09.20 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 66 kali gempa susulan. Gempanya dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik. Hingga Minggu (29/7/2018) pukul 09.45 WIB tercatat dampak gempa menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka dan puluhan rumah rusak.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaPuan pun menginstruksikan kepada seluruh Anggota DPR RI yang berasal dari dapil yang wilayahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk ikut membantu.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca Selengkapnya