Menko Tedjo sebut PDIP sudah maafkan Sutiyoso soal Kudatuli
Merdeka.com - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno angkat bicara terkait keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Letjen TNI (purn) Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Padahal, sosok Sutiyoso dikaitkan dengan insiden berdarah penyerbuan ke kantor PDI pada 27 Juli 1996 silam atau dikenal dengan peristiwa Kudatuli.
Adalah anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tubagus Hasanuddin yang menilai Sutiyoso terlibat peristiwa Kudatuli karena saat itu dia berpangkat Mayjen menjabat sebagai Pangdam Jaya. Namun menurut Menteri Tedjo, tudingan Sutiyoso terlibat peristiwa Kudatuli mesti dibuktikan lebih dulu.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Mengapa PDIP Jateng membuka peluang bagi figur eksternal untuk mendaftar? Sejumlah figur dari eksternal partainya bisa mendaftarkan diri sebagai kandidat kepala daerah. Bendahara PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng mengatakan syarat yang berlaku bagi kader internal justru lebih berat karena partainya ingin mendapatkan sosok figur calon pemimpin yang handal untuk memajukan Pemprov Jateng. 'Kalau dari eksternal tidk perlu KTA. Persyaratan untuk internal justru lebih berat ketimbang eksternal. Kalau internal harus diusung DPC, bawa surat endorsement dari PAC dan ranting tempat domisili. Kita berharap seluruh masyarakat ikut mendaftar sebagai calon pemimpin Jawa Tengah,' kata Agustina Wilujeng, Rabu (22/5).
"Ya belum tentu juga (Sutiyoso pelakunya). Buktinya beliau sudah bergabung dengan PDIP. Tak ada masalah. Sudah dimaafkan istilahnya begitu," kata Tedjo seraya tertawa saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/6).
Saat dikonfirmasi mengenai usai Sutiyoso yang dinilai ujur, Tedjo lagi-lagi membela mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode itu. Menurut Tedjo, usia bukan menjadi patokan untuk menilai kinerja seseorang.
"Jangan melihat dari sisi umur. Kadang orang sepuh tapi pengalamannya lebih baik. Kita lihat kapabilitas orang. Kalau beliau punya kemampuan itu ya nggak ada masalah," kata Tedjo.
Sebelumnya, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tubagus Hasanuddin mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menjadi calon Kepala BIN menggantikan Letjen (Purn) Marciano Norman. Menurutnya, Sutiyoso sudah cukup tua untuk mengemban tugas itu.
Selain masalah umur, Tubagus juga mengkritisi Bang Yos saat masih aktif di militer. Menurutnya, saat kerusuhan 27 Juli 1996, di kantor PDI, Sutiyoso yang berpangkat Mayjen menjabat sebagai Pangdam Jaya.
"Kalau soal kabin pertama, kok tua banget ya? Umur 70 dengan kondisi pekerjaan yang harus ini. Yang kedua, setahu saya beliau itu dulu yang nyerbu kantor DPP PDI Perjuangan. Saya tidak tahu pertimbangannya, saya harus tanya dulu lah," kata Tubagus di gedung DPR RI, Rabu (10/6).
Tubagus sendiri mengaku tidak menyayangkan keputusan tersebut karena ini sudah merupakan hak prerogatif Jokowi. Namun, Tubagus meyakini bahwa dirinya tidak menolak, juga tidak mengapresiasi penunjukan Sutiyoso.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menilai tak ada lagi yang perlu dibahas soal pemecatan Budiman.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPKS tidak bakal menjatuhkan sanksi kepada Setyo karena anggota Dewan Pakar PKS itu merupakan kerabat Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaDengan berakhirnya masa keanggotaan di PDIP, Budiman siap membuka lembaran baru untuk memulai perjalanan panjang di dunia politik
Baca SelengkapnyaSambil tertawa keras, budiman mengomentari isu tersebut
Baca SelengkapnyaPemecatan buntut Budiman mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun belum ada komunikasi antara Gerindra dengan Budiman usai dipecat PDIP.
Baca SelengkapnyaMasih belum ada informasi mengenai dalam kapasitas apa Budiman hadir.
Baca SelengkapnyaBudiman merasa punya kesempatan untuk memberikan penjelasan lebih dahulu kepada partai.
Baca SelengkapnyaDeddy Yovri mengatakan utang pribadi Budiman yang dibantu PDIP tidak hanya senilai ratusan juta, tetapi miliaran.
Baca SelengkapnyaBudiman merupakan aktivis yang sempat dipenjara belasan tahun di orde baru.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya