Menko Wiranto minta pernyataan Haris Azhar tak dibesar-besarkan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta agar pernyataan Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar terkait pengakuan tereksekusi mati Freddy Budiman tak dibesar-besarkan. Menurut Wiranto, pengakuan Freddy tidak jelas siapa-siapa yang terlibat dalam skandal narkoba tersebut.
"Kesaksian boleh, barang bukti boleh. Tapi sekarang yang memberi kesaksian pernyataan orang yang sudah meninggal, masa iya kemudian kita memanggil arwah dalam mengusut sesuatu. Apalagi pernyataan itu alamatnya enggak jelas ditujukan ke mana. Jadi kita enggak usah berpolemik," kata Wiranto di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur No 14, Jakarta Pusat, Senin (1/8).
Meski demikian, kata Wiranto, pihak kepolisian akan meminta pertanggungjawaban Haris Azhar atas pernyataannya. Penyelidikan akan terus berlanjut.
"Masalah itu sudah jelas dalam wilayah hukum," singkatnya.
Wiranto berpendapat, pernyataan Haris Azhar atas pengakuan Freddy bisa dijadikan bahan intropeksi bagi aparat penegak hukum. Hal ini karena tidak tertutup kemungkinan memang ada aparat yang terlibat dalam skandal barang haram itu.
"Kita manfaatkan saja lah untuk intropeksi, agar aparat penegak hukum yang bersangkutan dengan pemberantasan narkoba, bisa menjalankan tugas dengan baik. Kita paham narkoba racun yang luar biasa bagi bangsa ini, jangan sampai terpengaruh oleh apa pun, jangan sampai mereka main-main masalah ini. Kalau agar aparat penegak hukum yang menyangkut narkoba masih main-main, itu kita akan tindak tegas," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar berdebat sengit dengan jaksa dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca SelengkapnyaHT juga merasa kecewa ketika datang, tidak diperkenankan untuk bertemu Aiman
Baca SelengkapnyaHasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan guna diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran hoax yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaJPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto membantah kabar adanya ancaman kepada wartawan oleh protokol Airlangga.
Baca SelengkapnyaPengacara Haris Azhar lantas mempertanyakan perihal ancaman yang dilakukan bisnis tambang pejabat negara.
Baca Selengkapnya