Menkominfo Tegaskan Pemerintah Tetap Akselerasi Vaksinasi Meski Covid-19 Menurun
Merdeka.com - Sejumlah indikator penanganan Covid-19 saat ini membaik. Seperti kasus Covid-19 harian menurun, keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan berkurang, dan kesembuhan meningkat.
Meski demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menegaskan pemerintah tetap mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dia menegaskan pemerintah mengedepankan sikap berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam menetapkan kebijakan terkait pandemi.
"Pemerintah masih terus menggenjot capaian vaksinasi dosis primer secara lengkap, yakni dua dosis, serta dosis ketiga atau booster, khususnya untuk lansia dan mereka yang memiliki komorbid," katanya dikutip dari siaran pers, Kamis (17/3).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Dimana JKN diterapkan? Menyambut pemerintahan baru, dirinya mengatakan Program JKN akan tetap menjadi prioritas, lalu diperbaiki serta disempurnakan agar penerima manfaat tetap sasaran dan memperluas jangkauan.
-
Siapa yang dibantu JKN? Di atas dipan, lelaki tua itu duduk dengan mata bersinar dan senyum lebar yang menyingkap keriput di wajahnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
Johnny mengatakan, vaksinasi bisa menekan angka kematian. Di sejumlah daerah, upaya menurunkan kematian masih terkendala karena adanya pasien yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi lengkap.
Percepatan vaksinasi, lanjut Johnny, juga dibutuhkan untuk mendukung aktivitas masyarakat pada bulan Ramadhan dan Idulfitri yang akan segera tiba.
"Pada saat mobilitas dan kegiatan masyarakat meningkat bulan depan, kita ingin perlindungan sudah lebih optimal," tegasnya.
Selain percepatan vaksinasi, Johnny mengingatkan upaya membendung virus agar tidak masuk ke tubuh melalui penerapan disiplin protokol kesehatan. Menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin.
"Ayo kita pertahankan bersama situasi penanganan Covid-19 yang membaik ini, dengan tetap menjaga prokes dan mempercepat capaian vaksinasi. Semoga dengan demikian, tidak terjadi lonjakan kasus pada bulan Ramadhan dan Idulfitri," kata Johnny.
Indikator Penanganan Covid-19 Membaik
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan saat ini, kasus positif Covid-19 harian memang terus mengalami penurunan. Namun, positivity rate masih lebih dari 5 persen.
Penurunan kasus positif diikuti berkurangnya keterisian rumah sakit nasional menjadi 19 persen dari hari sebelumnya mencapai 21 persen.
Kasus Covid-19 baru dalam seminggu terakhir hingga Senin (14/3) kemarin juga menunjukkan penurunan sebesar 32 persen. Perbaikan lainnya terlihat dari penurunan jumlah kematian sebesar 5 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
"Meskipun indikator penanganan Covid-19 saat ini menunjukkan perbaikan, namun kita tetap harus terus waspada karena kita masih dalam status pandemi. Sangat penting bagi kita untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ujarnya.
Vaksinasi Nasional Menurun
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan vaksinasi Covid-19 nasional menurun pada Maret 2022. Penurunan tidak hanya terjadi pada vaksinasi primer lengkap, tapi juga booster.
"Untuk itu, mohon kepada pemerintah daerah untuk kembali meningkatkan cakupan vaksin dosis lengkap dan booster di daerahnya," tegasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3).
Wiku meminta pemerintah daerah tidak ragu meningkatkan cakupan vaksinasi booster untuk memberikan proteksi yang lebih kuat kepada masyarakat. Apabila ketersediaan vaksin mulai menipis, pemerintah daerah harus segera berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan.
Menurut Wiku, ada 15 provinsi yang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi karena mengalami penambahan kasus mingguan yang tinggi. Provinsi tersebut ialah Banten, NTT, Kalimantan Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Kemudian, Sumatera Selatan, Aceh, Sulawesi Utara, Papua Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sulawesi Barat.
"Cakupan vaksinasi dosis lengkap pada seluruh provinsi tersebut masih kurang dari 70 persen. Pun dengan cakupan vaksinasi booster masih belum ada yang mencapai 30 persen," ujarnya.
Wiku menegaskan, kekebalan imunitas melalui vaksinasi merupakan salah satu kunci menjaga keberlangsungan aktivitas dan produktivitas di masa pandemi Covid-19, utamanya terkait dengan ekonomi. Terlebih pula, dalam waktu dekat umat Islam akan memasuki periode Ramadan dan Lebaran.
"Untuk itu, masyarakat dimohon untuk segera melengkapi vaksin dan melakukan booster sebagai pondasi pertahanan kekebalan komunitas," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya