Menkopolhukam Gelar Rapat Bahas Selebaran Provokasi Ajak Warga Papua Demo
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memimpin rapat koordinasi (Rakor) tingkat menteri, Senin (9/9) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Rapat tersebut membahas beberapa perkembangan kondisi Papua dan Papua Barat.
"Per 9 September, laporan yang kita terima. Seluruh kondisi di Papua dan Papua barat aman kondusif. Aktivitas sosial berjalan normal," kata Wiranto saat membuka ratas di Kantornya, Jalan Merdeka Barat, Senin (9/9).
Meski sudah kondusif, menurutnya, masih ditemukan adanya provokasi di Papua. Bentuk provokasi beragam, mulai dari pesan singkat hingga selebaran agar masyarakat kembali berdemo.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
"Namun masih ada provokasi, masih ada selebaran-selebaran gelap untuk mendorong dan menghasut masyarakat melaksanakan unjuk rasa susulan," ungkap Wiranto.
Dia menjelaskan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah melaporkan tentang keadaan Papua dan Papua Barat kepada Presiden Joko Widodo.
"Telah melaporkan kepada presiden atas perkembangan di sana, dan petunjuk presiden sangat jelas bahwa kondisi sangat baik dan kondusif ini terus dipertahankan," kata Wiranto.
Rapat membahas kondisi Papua tersebut berlangsung tertutup bagi awak media. Usai rapat, Menteri Wiranto bakal memberikan keterangan pers melalui awak media di Media Center, Menko Polhukam.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Habiburokhman menemui langsung pendemo yang memadati depan Gedung DPR MPR.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Thahjanto menyebut demonstrasi soal kecurangan Pemilu 2024 hanya riak-riak kecil.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca Selengkapnya