Menkum HAM beber penyebab Undang tewas gantung diri di Lapas Banceuy
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pastikan narapidana yang meninggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy Bandung, Jawa Barat karena gantung diri. Meskipun hasil autopsi jenazah Undang Kosim (54) alias Uwa bin Muhadi, narapidana yang gantung diri, belum keluar.
"Barusan telepon dengan Kapolres minta info lebih valid penyebab kematian. Hasil visum memang belum keluar tapi khusus konfirmasi bunuh diri, Kapolres mengatakan memang bunuh diri," ucap Yasonna di gedung Kemenkum HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/4).
Dilanjutkannya, narapidana tersebut gantung diri dengan menggunakan tali yang berada di celananya. Dan yang membuktikan jika napi tersebut bunuh diri adalah lidahnya yang menjulur serta keluar cairan dari kemaluan narapidana tersebut.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
"Kalau bunuh diri itu, kalau sudah mati digantung beda dengan kalau hidup digantung, beda," terang Yasonna.
Ia menambahkan, bahwa pada hari itu Undang diketahui membawa sebuah bungkusan berwarna hitam dari orang luar. Ketika petugas lapas akan memeriksa bungkusan tersebut, Undang pergi ke kamar mandi.
Ketika diperiksa, petugas tak menemukan barang bukti yang dicurigai tersebut. Akhirnya petugas memutuskan untuk melakukan tes urine kepada seluruh penghuni lapas. Dan akhirnya ditemukan salah satu narapidana yang positif menggunakan narkoba, yakni Undang.
"Kalapas panik, ini orang ditarik, diperiksa. Pemeriksaan mereka dengan pemaksaan supaya mengaku, bisa saja terjadi hal-hal (demikian)," tambahnya.
Ia menduga bahwa Undang mengalami stres akibat adanya tekanan dari petugas lapas untuk mengaku yang akhirnya melakukan bunuh diri. Karena, Undang rencananya akan dibebaskan secara bersyarat dua bulan lagi.
"Mungkin almarhum stres kalau ketahuan melakukan pelanggaran, bebas bersyaratnya akan dicabut. Dan proses hukum baru lagi, mungkin saja dia stres dan panik," tutup Yasonna.
Sebelumnya, sejumlah narapidana yang menghuni Lapas Banceuy di Jalan Soekarno-Hatta terlibat kerusuhan. Tak hanya melakukan pengerusakan, mereka juga membakar kantor lapas hingga habis dilalap api.
Kerusuhan tersebut berlangsung sejak Sabtu (23/4) pagi. Polisi segera menerjunkan anggota Brigade Mobile (Brimob) untuk meredakan situasi.
Usai mendinginkan kerusuhan, polisi langsung menggeledah setiap sel yang dihuni para napi. Petugas menemukan puluhan telepon genggam, korek api gas, dan berbagai jenis senjata tajam.
Benda-benda terlarang tersebut diketahui sudah dimodifikasi menjadi senjata tajam, menjadi gunting, palu, pisau cuter dan lainnya. Polisi menduga, pembakaran lapas tersebut diduga disebabkan dari korek gas.
"Mereka sama-sama menuju kantor dan membakar," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Jodie Rooseto.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian diketahui itu saat menghitung jumlah penghuni tahanan yang ternyata kurang satu.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaTahanan Lapas Bekasi ditemukan tewas tergantung menggunakan handuk di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaMotif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan berinisial ZAN (26) tewas di dalam Lapas Bulakkapal Bekasi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi t
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaPanca dengan kejinya menghilangkan nyawa keempat anaknya pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023
Baca Selengkapnya