Menlu minta KBRI fasilitasi keluarga korban Malaysia Airlines

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan ada 5 dari 7 keluarga korban hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang sudah tiba di Kuala Lumpur, Malaysia. Marty meminta perwakilan dari Indonesia untuk menyediakan fasilitas kepada keluarga korban sampai pesawat itu ditemukan.

"Sebagian besar keluarga sudah merapat ke Kuala Lumpur. Kurang lebih 5 dari 7 keluarga di Kuala Lumpur, jadi saya sudah meminta perwakilan kita di KL untuk memberikan dukungan jangan sampai kekurangan satu hal apapun juga," ujar Marty, di kantor presiden, Jakarta (10/3).

Marty mengaku hingga saat ini belum ada informasi pesawat tersebut ditemukan. "Saya berharap ini bisa dapat diselesaikan dengan baik. Di samping itu pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan tentang bencana pesawat tersebut dan mengirimkan kapal dari AL dan kapal penumpang. Mudah-mudahan bisa membantu mencari pesawat ini," ujarnya.

Soal dugaan adanya terorisme di dalam pesawat tersebut, Marty enggan berkomentar lebih jauh. Menurutnya saat ini pemerintah indonesia fokus pada penyelamatan 7 WNI yang ada di dalamnya.

"Kita dengar bahwa kita ada 2 penumpang yang menggunakan paspor palsu ini tentu menjadi suatu perkembangan yang menjadi perhatian khusus untuk aparat penegak hukum dan intelijen di kawasan. Namun kita concern pada penyelamatan. Pada saat yang sama dilakukan pencarian mengenai apakah penggunaan paspor ini berkaitan dengan nasib pesawat itu," jelasnya.

Seperti diberitakan, nasib pesawat Malaysia Airlines (MAS), MH370 yang hilang pada Sabtu (8/3) dini hari pukul 01.40 masih belum diketahui hingga pukul Senin pukul 13.40 (9/3) waktu Malaysia. Artinya, sudah sekitar 60 jam sejak dilaporkan hilang, pesawat belum juga ditemukan.

Sejauh ini lebih 34 pesawat dan 40 kapal dari 7 negara dikerahkan ke Laut China Selatan untuk mencari pesawat MH370. Terkini Australia dan Amerika Serikat turut membantu dua pesawat PC3 Orions yang dilengkapi sistem Sonar untuk mencari pesawat.