Menlu Perintahkan Semua Diplomat Indonesia Jelaskan Situasi di Papua dan Papua Barat
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku telah memerintahkan semua diplomat Indonesia untuk menjelaskan situasi di Papua dan Papua Barat. Hal itu, ia katakan dalam rapat Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
"Tugas para diplomat adalah menjelaskan mengenai situasi di negara kita. Termasuk situasi yang baru baru ini terjadi di Papua," kata Retno.
Retno juga meminta para diplomat untuk memagari kedaulatan Indonesia. Termasuk dalam menjalankan politik luar negeri.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Mengapa Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Sebab, kata dia, sepuluh tahun yang dilalui Indonesia bukanlah tahun-tahun yang mudah, mengingat situasi dunia yang juga penuh tantangan. Misalnya, situasi konflik dan perang, pandemi COVID-19, hingga perubahan iklim.
-
Kapan Menlu Retno menyampaikan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Hal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana cara Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? 'So I just want to say thank you, thank you so much, and I enjoy very much working with you,' tuturnya.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
"Pemagaran NKRI adalah salah satu prioritas politik luar negeri yang saya kira kita punya pemahaman yang sama, para diplomat Indonesia punya pemahaman yang sama bahwa kita tidak akan mundur satu sentimeter pun untuk Pemagaran kita terhadap NKRI. Saya yakin perjuangan ini akan didukung oleh semua rakyat Indonesia," ungkapnya.
Dia juga menegaskan, pemerintah dan DPR pasti memiliki harapan yang sama agar situasi di Papua dan Papua Barat bisa kembali kondusif. Berbagai strategi juga sudah disiapkan oleh pemerintah.
"Mengenai strategi yang telah dan akan kita lakukan dalam konteks internasional, kita akan sampaikan secara tertutup," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengikuti acara dialog parlementer bersama negara-negara organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG).
Baca SelengkapnyaMenlu Retno menyampaikan pesan, agar Komisi I DPR fokus pada isu Palestina
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, pertemuan ke-2 IPPP membuka lembaran baru dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini merupakan hal yang positif.
Baca SelengkapnyaPuan pun tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat acara berlangsung.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Puan Maharani pada Pertemuan ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara hingga membahas potensi kerja sama ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberikan apresiasi atas pertemuan ini dan mengucapkan terima kasih kepada PM James
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pembangunan Papua.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, suara lantang Menlu Retno disampaikan terkait dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina
Baca SelengkapnyaMenteri Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina
Baca Selengkapnya