Menlu sebut diplomasi Laut China Selatan sudah mulai di masa SBY
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ikut angkat bicara mengenai masalah Laut China Selatan yang diungkap dalam Debat Capres jilid III semalam. Dalam debat tersebut, Capres Prabowo Subianto bertanya mengenai cara Indonesia dalam menyelesaikan konflik Laut China Selatan. Pertanyaan itu dijawab Capres Joko Widodo (Jokowi) yang berjanji akan mengedepankan upaya diplomasi.
"Selama ini memang salah satu ciri dan syarat menengahi suatu permasalahan tentu adalah diterima atau tidaknya negara tersebut oleh negara-negara yang bertikai. Acceptability penting, dan selama ini Indonesia dengan segala diplomasinya, pemikiran dan gagasannya, diterima oleh semua pihak dan tentu ini dilakukan demi kepentingan kita, sehingga apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi sebenarnya itu upaya kita memang dilakukan dengan asumsi kita bisa berkontribusi," ujar Marty di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/6).
Menurutnya, sejak lama Indonesia telah melakukan berbagai upaya yang terukur dalam menengahi konflik tersebut. Meski bukan bagian dari negara yang ikut bertikai, pemerintah berupaya agar perbedaan pendapat yang terjadi bisa diselesaikan tanpa harus saling mengangkat senjata.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Bagaimana Indonesia-Malaysia selesaikan masalah perbatasan? Dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara,' kata Ida.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
"Saya kira posisi Indonesia selama ini, yang bukan negara yang bertikai di Laut China Selatan, senantiasa menampilkan upaya-upaya untuk memfasilitasi menyelesaikan masalah itu. Tentu upaya ini sifatnya terukur dan realistis bagaimana kemungkinan-kemungkinan keberhasilannya, hari ini Pak Jokowi juga mengatakan bahwa upaya diplomasi dikedepankan, dengan pemahaman kita memberikan kontribusi. Saya kira itu sudah kita lakukan dan ke depan saya yakin akan dilanjutkan," tandasnya.
Soal pernyataan Prabowo Subianto yang mensinyalir ada upaya untuk merebut Blok Natuna dari Indonesia, Marty membantahnya. Akan tetapi, ia mengakui masih ada perbatasan-perbatasan yang belum selesai dibahas dengan negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia, Singapura, Papua Nugini dan Filipina.
"Memang tetapi faktanya ada dengan beberapa negara dengan tetangga kita batasan laut belum tuntas semuanya, dengan Filipina terakhir setelah 20 tahun berunding. Itu juga fakta, tetapi dengan Tiongkok tidak ada sengketa ini disampaikan oleh Tiongkok sendiri, dan apa yang disampaikan oleh Prabowo betul ada indikasi wilayah-wilayah laut yang belum tuntas," pungkasnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hadiah cinderamata berupa senjata. Menurutnya, senjata ini sudah jarang ada yang mampu membuatnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaTeritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan negara yang memiliki kepentingan keamanan dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca Selengkapnya