Menlu sebut pencabutan larangan terbang ke Uni Eropa awal yang baik
Merdeka.com - Komisi penerbangan Eropa mengizinkan maskapai Indonesia melakukan penerbangan ke Eropa. Setelah secara berhasil memenuhi standar keselamatan internasional.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pencabutan ini merupakan hasil kerja keras yang panjang, dan kolaborasi dengan pihak regulator dan operator yakni seluruh maskapai penerbangan.
"Kenapa saya sampaikan ini adalah hasil kerja yang sangat panjang, selain ini adalah hasil kolaborasi yang sangat baik yang sebutkan tadi, karena tanpa kolaborasi yang baik akan sulit bagi kita untuk mencapai hasil ini," katanya di kantornya, Jumat (15/6).
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Apa yang disampaikan Menlu Retno kepada Komisi I DPR RI? 'Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak,' kata Retno.
-
Bagaimana cara Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? 'So I just want to say thank you, thank you so much, and I enjoy very much working with you,' tuturnya.
-
Bagaimana Menko Perekonomian mempererat hubungan dengan Uni Eropa? Airlangga mengucapkan terima kasih kepada Vincent atas kontribusinya dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa dan berharap kerja sama ini dapat terus berkembang di masa depan, dimana masih terdapat potensi besar yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan oleh kedua pihak.
-
Mengapa Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Sebab, kata dia, sepuluh tahun yang dilalui Indonesia bukanlah tahun-tahun yang mudah, mengingat situasi dunia yang juga penuh tantangan. Misalnya, situasi konflik dan perang, pandemi COVID-19, hingga perubahan iklim.
-
Kapan Menlu Retno menyampaikan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Hal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, sejak Juli 2007, Uni Eropa memberlakukan larangan terbang atas seluruh maskapai penerbangan Indonesia. Sejak saat itu pemerintah melakukan segala upaya membujuk komisi Eropa mencabut larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa
"Kebetulan pada 2008, saya menjadi Dirjen Amerika-Eropa, dan salah satu isu utama pada saat itu adalah upaya pencabutan larangan terbang maskapai indonesia ke Eropa," ungkap Retno.
Retno mengungkapkan langkah yang dilakukan tersebut antara lain melakukan diplomasi dengan Komisi Eropa.
"Kami melakukan beberapa lobby atau diplomasi, antara lain yang kami lakukan adalah pertama tentunya dengan komisi eropa. Kemudian juga melakukan kolaborasi dengan komite transportasi parlemen eropa, dan tentunya dengan air safety comite (ASC) yang diketuai oleh komisi eropa dan didukung oleh europe aviation safety agency," papar dia.
Dalam diplomasi tersebut menuai hasil positif. Sejak tahun 2007 menjelang tahun 2008, sudah ada beberapa pencabutan yang sifatnya terbatas, misalnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia, Mandala Air, dan dua Maskapai lainnya.
"Saya sendiri termasuk ke dalam orang dalam negosiasi tersebut, dalam pencabutan fase pertama yang saya sebutkan tadi," terang dia.
Berlanjut pada tahun 2010, 2011. Ada beberapa maskapai juga yang sudah dicabut larangan izin ke Eropa. Terakhir 2016 lalu. "Batik Air, City link, Lion Air, juga sudah dicabut," terang dia
Saat ini seluruh maskapai penerbangan sudah dicabut larangannya untuk terbang ke Eropa. Retno menegaskan pencabutan larangan terbang ini merupakan sebuah awal yang baik. Dengan pencabutan ini berarti maskapai penerbangan Indonesia sudah dinilai baik.
"Sekarang tugas kita menjaga merawat apa yang sudah kita raih," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPentingnya pengakuan negara-negara di dunia terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri KTT G20 di New Delhi, India.
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR bertemu dengan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll di Gedung DPR RI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaRetno menegaskan pentingnya melakukan upaya diplomatik agar Iran dan Israel menahan diri dan tidak memicu eskalasi konflik.
Baca SelengkapnyaKerja sama bantuan hukum timbal balik (MLA) dalam kasus pidana dan ekstradisi merupakan bentuk konkret komitmen dua negara memerangi kejahatan lintas batas.
Baca SelengkapnyaBudi Karya juga membicarakan soal digitalisasi pelayaran dengan penerapan Maritime Single Window.
Baca SelengkapnyaZulkifli menyampaikan, jumlah perdagangan Indonesia dengan Eropa masih sepertiga dari perdagangan Vietnam dengan Eropa.
Baca SelengkapnyaKedua pihak mengadopsi Program Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN-Uni Eropa Tahun 2024–2025.
Baca Selengkapnya