Menlu selektif terima tawaran asing cari AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan banyak sekali negara-negara yang menghubungi dirinya menyatakan ingin bergabung dalam pencarian pesawat AirAsia yang hilang pada Minggu (28/12).
"Kita dihubungi banyak pihak, antara lain UK (Inggris), terus kemarin pukul tiga sore saya juga melakukan komunikasi dengan menteri luar negeri Prancis, terus dari Amerika juga saya berkomunikasi, menteri luar negeri India kemarin juga memberi surat kepada kita, New Zealand juga mengontak kita," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta.
Namun, kata Retno, bantuan dari pihak luar tidak bisa begitu saja diterima pemerintah Indonesia. Retno mengatakan penawaran bantuan itu akan diterima berdasarkan kebutuhan pencarian.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
Untuk mengetahui apa saja bantuan yang dibutuhkan dalam pencarian, Retno langsung berkoordinasi dengan Basarnas. Retno menyebutkan proses yang demikian disebut diplomatic clearance.
"Clearance itu disebutkan setelah ada tawaran dan kita komunikasikan kepada Basarnas dan kita memerlukan peralatan tersebut, baru kemudian clearance ini diberikan," ujarnya.
Namun, Retno menjelaskan proses clearance itu dipercepat. Lantaran ini menyangkut musibah hilangnya pesawat AirAsia.
"Proses clearance yang dilakukan oleh Kementerian Luar negeri yang dalam hal ini adalah diplomasi clearance dilakukan dengan sangat cepat," ujar Retno.
Seperti proses clearance yang biasanya 30 menit ini diselesaikan dalam waktu 10 menit. "Jadi diplomatic clearance yang dilakukan kemenlu pada data kami di hari pertama rata-rata diberikan kurang dari 30 menit," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Kasau dalam sambutannya pada seminar bertajuk 'Perkembangan Teknologi Elektronika Modern Mengubah Pola Peperangan' di Mabes TNI AU.
Baca SelengkapnyaKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan alasan pembelian tersebut, salah satunya terkait menghadapi tahun politik.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo berharap, kerja sama ini akan dapat menambah kekuatan TNI sekaligus memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 pesawat jet tempur F-15 EX dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlasan pemerintah membatasi investasi asing masuk dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya