Menlu Soal Putin Datang ke Presidensi G-20: Yang Ditekankan RI Segera Hentikan Perang

Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin berniat menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Group of 20 (G20) di Bali, Indonesia. Lawatan ini menjadi sorotan karena sikap Putin melakukan invansi terhadap Ukraina yang disebut sebagai kejahatan perang.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, bahwa Indonesia tetap menekankan agar perang dihentikan. RI juga tetap mencari jalan damai agar situasi kemanusiaan tidak bertambah buruk.

"Yang ditekankan oleh Indonesia adalah segera hentikan perang, intensifkan negosiasi, cari jalan damai dan negosiasikan, jangan sampai situasi yang tidak terkontrol ini memperburuk situasi kemanusiaan dan semua pendekatan komunikasi kita lakukan tingkat berlapis," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).

Retno menyebut, RI terus berkonsultasi dan berkomunikasi di masa sulit imbas perang Rusia-Ukraina. Dia percaya dengan komunikasi dan konsultasi, maka akan dicapai cara atau jalan keluar yang terbaik bagi semua negara di forum Presidensi G-20.

"G-20 adalah forum ekonomi bahwa memang tidak bisa dihindari dari semua forum apapun isu mengenai masalah Ukraina ini akan muncul," kata Adi.

Lebih lanjut, RI memiliki tanggung jawab besar untuk rakyat dunia yang mengharapkan ada terobosan-terobosan di Presidensi G-20 dalam konteks pemulihan dari pandemi. Baik pulih dari sisi kesehatan dan ekonomi.

"Semua negara merasakan dampak perang di Ukraina, harga energi naik, harga pangan naik, dan inflasi meningkat dan kemarin di rapat Paripurna Bapak Presiden sengaja melakukan rapat untuk melihat dampak dari perang tersebut dunia, dan dilihat lebih detail bagaimana dampaknya terhadap Indonesia," tukas Retno.