Menolak dijodohkan, Selviana nekat gantung diri di pohon kakao
Merdeka.com - Selviana (21), warga Kampung Surakan, Kecamatan Lembang Ulin, Kecamatan Rembon, Kabupaten Toraja memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon kakao. Sia melakukan hal itu beralasan tidak sudi dijodohkan dengan lelaki pilihan orangtuanya.
Kapolres Toraja, AKBP Arief Satriyo saat dikonfirmasi, Minggu (17/1), menyatakan berdasarkan keterangan Laisaung, ibu korban, putrinya itu dijodohkan dengan lelaki yang usianya lebih tua 20 tahun. Awalnya menurut dia, Selviana menerima perjodohan itu. Dia menduga anaknya itu dihasut menolak perjodohan dan berubah pikiran.
"Beberapa hari terakhir sikap Selviana berubah, lebih banyak diam," kata Arief menirukan keterangan orang tua korban.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Bagaimana cara perempuan itu dibunuh? 'Membunuh orang dengan cekikan ligatur ditafsirkan sebagai bentuk bunuh diri simbolis, karena dengan mencekik diri sendiri, individu itulah yang menyebabkan kematiannya sendiri,' kata para penulis studi tersebut.
Hingga akhirnya, kata Arief, pada Rabu (13/1), Selviana ditemukan tergantung dengan tali di atas pohon kakao dalam kebun kakao, sekira 300 meter dari rumah korban. Yang pertama kali menemukan adalah kakak korban. Dia langsung teriak dan cepat-cepat memotong tali mengikat leher adiknya.
"Langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sekarat. Namun baru tiba sepuluh menit di rumah sakit, korban mengembuskan napas terakhirnya," ucap Arief.
Kasus gantung diri di atas pohon kakao kembali terjadi tiga hari berikutnya. Yakni di Kampung Maruang, Kelurahan Padangiring, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tator, Sabtu, (16/1), sekira pukul 13.00 WITA.
Kali ini yang bunuh diri adalah seorang ibu rumah tangga bernama Anastasia Papidunan (43). Yang pertama kali menemukan adalah anaknya, Resianti (7). Anak ini menemukan ibunya tergantung di atas pohon kakao dengan seutas tali nilon warna kuning, terikat pada leher korban. Dia langsung berteriak. Jeritannya didengar oleh suami korban, Martinus Sanda, dan Novianti, keponakan korban. Keduanya langsung berlari ke kebun kakao di belakang rumah.
"Korban sudah tidak bernyawa saat ditemukan oleh anggota keluarganya. Lalu Martinus suami korban memotong tali yang menggantung leher istrinya, dan membawanya ke rumah sakit," sambung Arief.
Dalam dua kasus bunuh diri terjadi dalam sepekan itu, Arief menyatakan kerabat kedua korban menolak autopsi. Alasannya mereka menerima kematian korban murni bunuh diri.
"Memang tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh Selviana dan Anastia. Tanda-tanda bunuh diri yang lebih jelas, yakni lidah menjulur dan keluar kotoran di bagian tubuh belakang dan depannya," tutup Arief. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaMA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca SelengkapnyaKisah tragis terjadi di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. Seorang pria nekat gantung diri karena tak sanggup menikahkan putrinya dengan meriah.
Baca SelengkapnyaDia bertengkar dengan pacarnya yang juga seorang perempuan berinisial NPE asal Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca Selengkapnya