Menolak Kasih Uang, Santri di Garut Dianiaya Anak Jalanan
Merdeka.com - Seorang santri salah satu pesantren di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat dianiaya sekelompok anak jalan. Aksi penganiayaan terjadi karena korban tidak memberikan uang dan rokok kepada para terduga pelaku.
Kapolsek Banyuresmi, Kompol Supian BJ mengungkapkan, aksi penganiayaan terhadap santri itu terjadi pada Minggu (13/2).
“Korbannya adalah Aceng, usia 15 tahun, santri Pondok Pesantren Al Futuhat Leles,” ungkapnya, Senin (14/2).
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Aksi penganiayaan tersebut, dijelaskan Supian, terjadi di jalan raya Warung Peuteuy, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Saat itu, korban tengah dalam perjalanan dengan cara jalan kaki dari pesantrennya untuk menghadiri kegiatan pengajian salah satu pesantren di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler.
“Saat korban sampai di lokasi kejadian, sekawanan anak jalanan menghentikan langkah korban. Saat itu korban diminta sejumlah uang dan rokok, namun oleh korban tidak memberi,” jelas Supian.
Diduga karena kesal korban tidak memberikan uang dan rokok, para anak jalanan itu pun kemudian melakukan pengeroyokan dengan cara mendorong dan memukul korban menggunakan tangan kosong. Akibat aksi para anak jalanan itu, korban mengalami luka.
“Ada sejumlah luka yang didapatkan korban, mulai luka sobek di bagian kepala sebelah kiri sehingga harus dijahit 4 jahitan, hingga luka memar di bagian leher belakang,” sebut Kapolsek.
Pihaknya yang menerima informasi penganiayaan tersebut, menurut Supian, langsung melakukan langkah penyelidikan usai membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk diberikan penanganan.
Unit Reskrim Polsek Banyuresmi pun langsung bergerak ke lapangan untuk mencari para terduga pelaku yang diduga berjumlah enam orang itu.
“Saat ini para terduga pelaku sudah berhasil diamankan. Mereka semuanya sudah diamankan di Polres Garut untuk penanganan lebih lanjut,” tutup Supian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPelaku kesal hanya mendapatkan dua batang rokok saat memalak adik kelasnya termasuk salah satunya korban.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaNahas Nasib Santriwati di Riau, Mau Pulang dari Pondok Malah Mau Dicabuli dan Dianiaya Pengemudi Sampan
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaDua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTragisnya, terdapat paku pada kayu tersebut. KAF tewas usai lemparan kayu berpaku itu terkena di kepalanya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca Selengkapnya