Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menpora Ingatkan Wisudawan UNS Ketatnya Persaingan Mencari Kerja di Era Digital

Menpora Ingatkan Wisudawan UNS Ketatnya Persaingan Mencari Kerja di Era Digital Menpora Zainudin Amali. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan ketatnya persaingan mencari pekerjaan di era digital saat ini. Peringatan Menpora disampaikan kepada wisudawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, saat menjadi pembicara di acara wisuda luring dan daring periode IV kampus tersebut, Sabtu (15/8).

Melalui sambungan video conference, Amali mengatakan masifnya kemajuan teknologi di era digital mengakibatkan berbagai bidang pekerjaan mengalami perubahan dan bahkan akan ada yang hilang.

Namun, dia mengakui masih ada sejumlah bidang pekerjaan yang dapat dikembangkan di era digital. Seperti penyedia layanan pendidikan, penyedia layanan kesehatan, dan penyedia kebutuhan pokok.

“Berhadapan pada variasi pekerjaan baru di era digital ini adalah satu tantangan yang tidak mungkin bisa dielakkan dan harus bisa disesuaikan dengan situasi. Ada banyak pekerjaan yang kita lakukan sebelum memasuki era digital namun akan berganti dengan pekerjaan-pekerjaan digital,” ujarnya.

Ketatnya persaingan kerja, dikatakan Zainudin, sebagai akibat dari banyaknya lulusan perguruan tinggi. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka berlomba-lomba untuk masuk ke dunia industri dan karir.

“Ada 4 tantangan kompetisi di masa kini dan masa yang akan datang di era digital ini. Kurangnya keterampilan, minimnya komunikasi, evolusi dunia kerja non digital tergantikan digital dan degradasi moral cenderung individualis dan perilaku-perilaku negatif,” terangnya.

Amali meminta agar lulusan UNS mengedepankan cara berpikir yang kreatif dan inovatif. Sehingga tidak mudah tersingkir saat berkompetisi di dunia kerja.

“Anda harus punya strategi menghadapi tatangan di masa kini dan masa depan. Tanpa kreativitas dan inovasi serta persiapan pasti anda akan terkalahkan dengan persaingan yang sudah menanti di luar sana setelah anda diwisuda. Jangan sampai anda menambah angka pengangguran Indonesia,” tandasnya.

Amali menambahkan, ada beberapa strategi pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran. Di antaranya, mengembangkan wirausahawan muda dengan menyiapkan pelatihan dan pendanaan pemuda untuk berwirausaha.

Kemudian, pemuda mandiri membangun desa dengan mempersilakan pemuda yang memiliki kemampuan membangun desa melalui pengembangan skill yang berpotensi di daerah tersebut.

“Yang ketiga, beasiswa pendidikan prestasi dengan menyediakan beasiswa bagi pemuda atau fresh graduate yang ingin melanjutkan pendidikan,” lanjutnya,

Sedangkan yang keempat, dikatakannya, adalah training penyediaan jasa dengan melakukan pelatihan pembuatan jasa menggunakan teknologi.

“Pengembangan skill bisa sebagai bekal saat turun di dunia kerja, bisa mengikuti kegiatan pelatihan, diklat, dan sejenisnya, khususnya skill terkait teknologi dan internet. Dapat juga dengan mengikuti organisasi karena bisa sebagai sarana untuk melatih komuniksi dan team work,” pungkas Amali.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan

Menaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia

Menaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Baca Selengkapnya
Survei: Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Siap Kerja
Survei: Lulusan Perguruan Tinggi Tidak Siap Kerja

Anak muda masa kini kurang motivasi, atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen.

Baca Selengkapnya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya

Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan karena Malas, Ternyata 3 Alasan Ini Bikin Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan
Bukan karena Malas, Ternyata 3 Alasan Ini Bikin Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan

Sebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.

Baca Selengkapnya
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital

Kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop

Kebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.

Baca Selengkapnya
Sederet Persoalan Digital dan Internet di Indonesia
Sederet Persoalan Digital dan Internet di Indonesia

Analis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.

Baca Selengkapnya
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
15 Faktor Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.

Baca Selengkapnya
Lantik Perwira TNI-Polri, Jokowi: Harus Jadi Sosok Unggul, Handal dan Profesional
Lantik Perwira TNI-Polri, Jokowi: Harus Jadi Sosok Unggul, Handal dan Profesional

Jokowi berharap kepada seluruh perwira TNI dan Polri menjadi sosok yang unggul hingga profesional

Baca Selengkapnya
6 Strategi Cepat Dapat Pekerjaan untuk Para Pengangguran
6 Strategi Cepat Dapat Pekerjaan untuk Para Pengangguran

Seorang pelatih karier profesional, Caroline Castrillon mengungkapkan strategi berharga bagi para pencari kerja di tahun 2024.

Baca Selengkapnya