Menristek: 100 Ribu Rapid Test Buatan Indonesia Siap 1,5 Bulan Lagi
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menjelaskan dalam 6 minggu ke depan Indonesia akan memproduksi 100 ribu unit rapid tes. Alat tes reaksi antibodi tersebut, kata Bambang, adalah hasil kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Universitas Gajah Mada (UGM).
"Rapid test kami sudah laporkan Pak Presiden, 1,5 bulan atau 6 minggu dari sekarang rencananya sudah ada 100 ribu produksi, 100 ribu unit rapid test yang merupakan hasil kerja sama dari BPPT dan UGM," jelas Bambang usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Jakarta, Rabu (15/4).
Nantinya alat rapid tes tersebut akan diproduksi oleh PT Hematika, Jogja. Dan rencananya kata dia akan diproduksi dalam jumlah besar.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian UGM tentang batu bara? Peneliti dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Ferian Anggara, mengatakan bahwa batu bara dengan nilai kalori rendah dapat memiliki nilai tambah dengan perlakuan proses grinding, oksidasi, dan ekstraksi sehingga bisa menghasilkan produk asam humat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini? Dalam penelitian ini, para ilmuwan dari East China Normal University merekrut 76 pria berusia 18 hingga 34 tahun yang memiliki pasangan wanita tetap dan melakukan hubungan seksual setidaknya sekali seminggu.
"Rencananya nanti tentu akan diproduksi dalam jumlah yang lebih besar lagi untuk kebutuhan rapid test dalam rangka penanganan covid19," jelas Bambang.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah mengembangkan polymerase chain reaction (PCR). Hal tersebut kata dia hasil kerja sama BPPT dengan startup Nusantic dengan PT Biofarma.
"Rencananya pengujian di BP POM dan Kemenkes, setelahnya tentunya akan dilakukan produksi yang dilakukan PT Biofarma," ungkap Bambang.
"Sehingga tidak lama lagi kita akan punya PCR test kit yang basisnya adalah virus yang merupakan local transmission atau virus covid 19 yang terjadi di indonesia. Jadi bukan yang berasal dari luar," tambah Bambang.
Dengan adanya PCR yang dibuat dari negara sendiri, kata Bambang akan mengurangi impor alkes. Tidak hanya alkes, nantinya obat-obatan juga diharapkan tidak tergantung dengan negara lain.
"Tentunya ini diharapkan bisa meningkatkan akurasi dari pengujian PCR tersebut," jelas Bambang.
Ventilator
Bambang juga menjelaskan saat ini Indonesia sedang mengembangkan alat kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19. Salah satunya yaitu portable ventilator yang sedang diuji Kementerian Kesehatan dan bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengujian prototypenya.
"Rencananya minggu ini selesai pengujian di kemenkes," kata Bambang usai mengikuti rapat terbatas bersama Jokowi melalui siaran telekoference, Rabu (15/4).
Kemudian kata dia, nantinya akan masuk dalam tahap produksi. Bambang menjelaskan saat ini sudah ada dua perusahaan yang siap untuk memproduksi alkes tersebut. Yaitu PT LEN dan PT Polijaya yang masing-masing mempunyai kapasitas produksi 100 unit portable ventilator per minggu masing-masing pabrik
"Jadi diharapkan 25 April kita bisa mudah-mudahan bisa mendapatkan 200 unit pertama ventilator buatan Indonesia yang dibuat oleh LEN dan Polijaya dan didesain oleh tim yang dipimpin BPPT," jelas Bambang.
Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan saat ini BPPT sedang mengusulkan 15 ventilator dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian maupun dari masyarakat dan swasta. Namun saat ini mereka mereka sedang melakukan pengujian dari Kemenkes.
"Di dalam ratas tadi kami minta dukungan dari Menperin dan Menteri BUMN agar ada partner atau mitra industri yang bisa memproduksi prototype yang sudah diuji," ungkap Bambang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Indonesia Digital Test House Dengan Anggaran Hampir Rp1 Triliun
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKehadiran IDSTB akan membantu pemerintah dalam mengembangkan aplikasi berkualitas dari sisi performance dan security.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo meyakini, persiapan jelang operasional tersebut sudah sesuai skenario.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu untuk memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan.
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca Selengkapnya