Menristek Dikti buat program kuliah permudah mendapat gelar doktor
Merdeka.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mendesain program studi yang memungkinkan seseorang di usia 25 tahun sudah bergelar doktor atau lulus S-3. Program ini semacam program akselerasi yang selama ini diterapkan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Muhamad Nasir mengatakan, selama ini untuk menempuh S-1 dibutuhkan waktu 4 tahun, S-2 butuh 2 tahun dan S-3 butuh waktu 4 tahun. Total waktu yang dibutuhkan selama 10 tahun untuk sampai lulus S-3.
"Kami mencoba mendesain program S-1 butuh empat tahun, tetapi begitu masuk Semester tujuh sudah bisa mendaftar S-2. Syaratnya IPK harus 3,75 atau nanti kita sepakati. Mereka boleh melanjutkan program S2-nya saat S-1 masih semester tujuh," kata Nasir saat penyerahan beasiswa untuk program bidik misi dan akselerasi 2015 di Universitas Brawijaya Malang, Selasa (10/11).
-
Siapa yang meraih gelar Doktor di usia 25 tahun? Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun, Ini Kisah Wiwit Nurhidayah yang Menginspirasi Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Wiwit Nurhidayah berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat pujian alias cumlaude.
-
Siapa yang meraih gelar doktor di ITB di usia 24 tahun? Sosok perempuan inspiratif ini kabarnya berhasil meraih studi doktoralnya di usia 24 tahun.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Siapa yang baru saja diwisuda? Miftah dapat merayakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan S2 dengan sangat baik. S2 Ilmu Komunikasi Miftah, yang sedang menempuh program S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina, baru saja diwisuda pada Sabtu (28/10) yang lalu.
-
Siapa yang diwisuda? Momen wisuda SMP selalu menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan oleh setiap siswa dan keluarganya. Tak terkecuali Bintang Pratama Kurniawan, putra dari Hengky Kurniawan dan Christy Jusung.
Semester tujuh pada S-1, kata Nasir, bisa langsung semester satu pada S-2. Semester 2 (S2) berarti masih semester 8 di S1. Begitu masuk semester 3 (S2), program S1 harus selesai.
Nantinya akan disiapkan kebijakan agar mahasiswa bisa mendapatkan ijazah dengan cepat untuk mahasiswa-mahasiswa tersebut.
"Saat semester 3 (S2), kalau IP-nya bagus bisa langsung mendaftar S-3. Berarti semester 3 di S2, mahasiswa tersebut duduk di semester 1 (S3). Begitu masuk semester 3 (S3), program S2-nya sudah selesai," terangnya.
Dengan proses tersebut, Nasir menghitung program S-2 bisa ditempuh selama satu tahun, sementara S1 dan S-3 butuh tiga tahun.
"Berarti program yang biasanya ditempuh 10 tahun bisa diselesaikan antara 6 sampai 7 tahun," katanya.
Program tersebut, katanya untuk memberikan ruang gerak bagi anak-anak Indonesia yang memiliki potensi lebih. Kemendiknas akan membuat regulasi yang selama ini tidak memperbolehkan merangkap S1 dan S2.
Nantinya program tersebut bisa diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa yang memiliki prestasi lebih. Negara melalui kementerian akan menanggung keseluruhan biaya.
"Berarti usia 25 tahun, sudah doktor. Anda harus kerja keras untuk itu semuanya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda.
Baca SelengkapnyaDesy Ratnasari telah menyelesaikan pendidikan S3-nya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Polisi eks ajudan Wapres meraih gelar doktor.
Baca SelengkapnyaPendaftaran pelatihan bahasa Inggris ini paling lambat tanggal 23 September 2023.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaMahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaMia dinobatkan sebagai wisudawan termuda di UGM. Ia punya belajar secara efektif dan efisien.
Baca Selengkapnya"Maaf mas saya S3," jawab wanita ini saat diwawancarai oleh seorang laki-laki.
Baca SelengkapnyaNarapidana yang merupakan warga Kota Madiun berkesempatan dapat beasiswa kuliah dari pemkot setempat. Ini syaratnya.
Baca SelengkapnyaNovita menyelesaikan program pendidikan S3 hanya dalam waktu 5 semester.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca SelengkapnyaAktris senior Eksanti sukses menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Baca Selengkapnya