Menristek Dikti laporkan 3 kampus yang lakukan kecurangan
Merdeka.com - Tindak kecurangan yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi terus diusut oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek). Ada 3 kampus yang dilaporkan. Ketiga kampus tersebut berasal dari Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera.
"Yang dibawa ke polisi sekarang ada tiga. Satu yang ada di Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), satunya di Sumatera," kata Nasir saat ditemui usai diskusi "Refleksi 1 Tahun Program dan Kinerja Kemenristek Dikti' di kantor BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (30/10).
Tiga kampus yang dilaporkan melakukan tindak kecurangan yang berbeda. Kecurangan seperti masalah perizinan menjadi yang paling menonjol, terutama perizinan pemberian gelar dan ijazah. Selain itu, masih ada beberapa kampus yang memberikan ijazah bodong pada mahasiswanya.
-
Bagaimana cara dosen ini menyamar jadi mahasiswa? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Di mana makam palsu itu berada? Di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo terdapat makam-makam para wali dan ulama yang ternyata palsu.
"Ada yang di Indonesia timur, mereka melakukan gelar tidak sesuai yang diperoleh, ijazah palsu pada ijazah-ijazah yang dilaporkan," paparnya.
Sementara, Sumatera, sudah berurusan dengan pihak kepolisian. Di Singaraja, Bali dan Sulawesi kini masih dalam proses penyelidikan.
"Di Sumatera mereka ini yang berurusannya dengan yang tidak punya izin. Sekarang urusannya dengan kepolisian. Ini yang lagi diproses," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para alumni sangat dirugikan oleh sistem di dalam Undana yang tidak ada ketelitian secara baik.
Baca SelengkapnyaKejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.
Baca SelengkapnyaWakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda membantah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program kerja paruh waktu Ferienjob.
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaUniversitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta diterpa isu korupsi. Bagaimana duduk perkaranya?
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron hadir dalam sidak di Kemendikbudristek
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaMH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan turun tangan menyusul tindakan pihak SMKN 1 Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menahan ijazah alumni yang memiliki tunggakan.
Baca Selengkapnya