Menristek Imbau Pelacakan Covid-19 Gunakan Alat Buatan Dalam Negeri
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengimbau pihak berwenang dalam penanganan Covid-19 menggunakan alat tes cepat buatan anak negeri.
"Kami juga mengimbau pada beberapa pihak yang punya kewenangan untuk tracing, utamakan alat-alat yang telah dikembangkan oleh putra-putra Indonesia seperti GeNose dan CePad. Ini karya luar biasa dan mereka lakukan ini dalam waktu yang sangat singkat," kata Bambang dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, dilansir Antara, (7/1).
Alat tes cepat GeNose C19 karya Universitas Gadjah Mada dan Rapid Test Antigen CePad karya Universitas Padjadjaran merupakan inovasi alat tes cepat terbaru yang memiliki penggunaan lebih mudah dan praktis serta dengan biaya yang lebih murah.
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Kenapa metode baru ini lebih efisien? 'Ini kalau pakai panci biasa tanpa teknik tadi, dia bisa sampai 2 jam bahkan lebih,' ungkap Eva & Ridwan, menekankan efisiensi metode ini.
-
Siapa yang mengembangkan alat deteksi kanker paru-paru ini? Mereka sedang mengembangkan sebuah alat diagnosis inovatif yang hanya memerlukan embusan napas untuk mendeteksi tanda-tanda kanker paru-paru.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
Alat tes cepat GeNose C19 dari UGM ini mendeteksi ada atau tidaknya virus SARS CoV 2 penyebab Covid-19 berdasarkan embusan napas seseorang. Untuk mengetahui hasilnya, hanya dibutuhkan waktu paling lama tidak lebih dari dua menit dengan menggunakan sistem komputer.
Bambang menyebutkan GeNose C19 merupakan implementasi dari revolusi industri 4.0 karena dalam pengoperasiannya menyertakan sistem komputer dengan kecerdasan buatan.
Dia berharap Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 mulai menggunakan alat tes cepat karya anak bangsa tersebut agar ke depannya akan banyak digunakan oleh daerah-daerah lain serta fasilitas layanan kesehatan swasta.
"Yang paling penting dari pihak berwenang dari Kemenkes dari BNPB selaku Satgas Penanganan Covid-19, masukan alat ini GeNose dan CePad sebagai alat untuk skrining rapid tes yang resmi, karena itu akan menjadi rujukan di seluruh daerah," kata Bambang.
Menurut dia, ketika pemerintah pusat sudah mempercayakan inovasi hasil dalam negeri untuk penanganan Covid-19, maka masyarakat pun akan percaya terhadap karya anak bangsa tersebut.
"Kuncinya ini harus dinyatakan sebagai alat yang resmi, dan sekali lagi pemihakan pada karya anak bangsa harus dikedepankan," ujar Bambang.
Kedua alat tes cepat tersebut sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan untuk digunakan di masyarakat. Pihak pengembang bersama konsorsium pun menyatakan bisa memproduksi alat hingga 5 ribu unit per bulan dengan target maksimal bisa menyiapkan 30 ribu hingga 40 ribu unit.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan).
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPameran Hakteknas 2023 digelar untuk memperkenalkan hasil inovasi perguruan tinggi secara lebih dekat kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain cepat unggul, pasangan nomor urut tiga ini juga memiliki jargon sat set.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 14 persen.
Baca Selengkapnya