Menristekdikti Minta Masyarakat Tak Alergi Hadirnya Rektor Asing ke Indonesia
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menjelaskan Indonesia masih jauh dari negara lain terkait kerja sama dengan mendatangkan rektor asing. Dia pun meminta kepada masyarakat agar tidak alergi terhadap wacana tersebut.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro membandingkan beberapa negara yang sudah berkolaborasi dengan negara lain untuk mendatangkan rektor. Seperti Nanyang Technological University (NTU), Singapura yang melonjak ke peringkat 12 besar dunia karena mengundang rektor asing. Tidak hanya itu, Arab Saudi juga mengikuti hingga kini peringkatnya sudah masuk 189 di dunia.
"Kita masih sangat jauh dan kita masih sangat alergi dengan asing. Padahal itu hal biasa di dunia perguruan tinggi. Harus berkolaborasi," kata Nasir di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
-
Apa yang dilakukan Mohammad Nasih sebelum jadi Rektor? Karier Sebelum menjabat sebagai Rektor Unair, Nasih pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus setempat. Mulai dari Direktur Keuangan Unair (2007-2010), Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam (2011-2015). Saat jadi pucuk pimpinan Program Doktor Ekonomi Islam, ia juga dipercaya sebagai Wakil Rektor II Unair (2010-2015).
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kenapa Kemendikbudristek mendorong kolaborasi industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya sedang merevisi regulasi terkait hal tersebut. Hal itu juga sudah disampaikan Presiden Joko Widodo. Pihaknya nanti akan menata 16 peraturan pemerintah yang masih perlu direvisi. Dia menjelaskan, nantinya aturan rektor tersebut tidak hanya terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan merupakan warga negara Indonesia (WNI) tetapi juga bisa dari non-PNS serta orang asing yang miliki citra baik.
"Bisa dari non-PNS, orang asing, yang punya reputasi yang baik. punya network, punya ini yang sangat penting. Network, punya pengalaman riset, memimpin perguruan tinggi, dan reputasi yang mengangkat perguruan tinggi biasa menjadi 200 besar dunia," ungkap Natsir.
Dia menjelaskan nantinya regulasi tersebut akan dicoba untuk universitas swasta. Sebab menurut dia regulasi di perguruan tinggi swasta (PTS) dapat tidak terlalu rumit seperti di PTS.
"Saya akan dorong Universitas Swasta bisa masuk dulu. nanti negeri, kami akan tata peraturan pemerintah," kata Natsir.
Jokowi kata dia setuju terkait hal tersebut. Tetapi perlu ada regulasi kembali untuk menata peraturan. Jangan sampai peraturan tersebut terbentur dengan aturan-aturan yang lain.
"Pada prinsipnya bapak Presiden ingin mencoba. Pada prinsipnya beliau setuju. Tapi regulasinya suruh menata kembali. Jangan sampai kita berbenturan dengan undang-undang dan peraturan," ungkap Nasir.
Nasir juga menepis kabar beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menolak rencana mendatangkan rektor asing, salah satunya Institut Teknologi Bandung (ITB). Nasir menjelaskan pihak ITB tidak menolak namun saat ini ingin mengkaji dan beradaptasi terlebih dahulu terkait wacana tersebut.
"ITB enggak ada penolakan, enggak ada. Mereka hanya ingin beradaptasi dulu," tegas Nasir.
Beberapa PTN juga kata Nasir akan menerapkan rektor asing tersebut. Menurut dia, Dekan Fakultas Teknik di Universitas Hasanuddin Makassar akan merekrut dari asing.
"Pak Wapres sudah menyampaikan pada saya, Pak JK, Unhas sebentar lagi juga akan ada dekan Fakultas Tekniknya dari orang asing juga. Dia sudah mau mengantisipasi semua 2020 mereka sudah mau lari ke sana semua. Kalau enggak kita tidak akan berkembang," ungkap Nasir.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih enggan berkomentar terkait pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budi Santoso.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaKabar ini merebak usai Budi Santoso dicopot dari Dekan FK Unair.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Presiden Jokowi menilai ragam kritik yang ditujukan dalam petisi itu sebenarnya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaMenkes mengatakan, pencopotan dekan FK Unair tersebut bukan wewenang dirinya
Baca SelengkapnyaPencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca Selengkapnya