Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menristekdikti mulai proses merger 243 PTS

Menristekdikti mulai proses merger 243 PTS Menristek Muhammad Nasir. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menjalankan kebijakan mengurangi jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Pengurangan tersebut dilakukan dengan proses merger atau penggabungan.

"Saya bukan menghapus. Ada penghapusan PTS sudah saya lakukan. 243 perguruan tinggi. Sekarang tahap merger, penggabungan ya," kata Muhammad Nasir di Kota Malang, Senin (17/9).

Penggabungan tersebut, kata Nasir, untuk peningkatan kualitas bagi PTS dengan program studi dan mahasiswa minim. Mereka diminta melebur dengan perguruan tinggi lain.

Orang lain juga bertanya?

"Supaya perguruan tinggi tidak terlalu banyak tapi makin kuat ya harapan saya ke depannya," tegasnya.

Program pengurangan perguruan tinggi sudah disosialisasikan beberapa waktu lalu. Beberapa perguruan tinggi dengan jumlah tiga atau empat dapat melakukan merger menjadi satu.

Sementara itu, Menteri Nasir juga menegaskan tentang perguruan tinggi yang telah menjalankan perkuliahan secara online atau darling. Karena tuntutan teknologi, banyak kampus menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sejumlah kampus mampu dan cakap menyediakan infrastruktur sesuai dengan yang disyaratkan.

"Perguruan tinggi sudah banyak yang punya infrastruktur yang baik, contohnya Universitas Terbuka (UT). UT itu mahasiswanya 350 ribu di seluruh dunia. Infrastrukturnya sudah baik, nyatanya sudah jalan dan tidak ada masalah," katanya.

Selain itu, kata Menteri Nasir, ada beberapa kampus yang sekarang berpredikat universitas. Contohnya, kampus Bina Sarana Informatika (BSI) resmi menjadi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

Surat Keputusan Perubahan BSI menjadi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) ini diserahkan langsung oleh Prof. Ainun Na’im, Ph.D, MBA, selaku Sekretaris Jenderal Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Pengurus Yayasan BSI, Efriadi Salim yang didampingi oleh Direktur BSI Naba Aji Notoseputro.

Penyerahan Surat Keputusan tersebut dihadiri pula oleh Prof. Intan Ahmad, Ph.D; selaku Direktur Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta, Dr. Ir. Ilah Sailah, M.S; Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta, Dr. M. Samsuri, S.Pd, MT, serta Wakil Direktur BSI Dr. Mochamad Wahyudi, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Suharyanto, M.Kom, Ketua Program Studi di BSI, beserta jajaran pimpinan BSI lainnya.

Direktur BSI, Naba Aji Notoseputro menyatakan, bahwa perubahaan dari BSI menjadi UBSI tersebut adalah sebagai salah satu antispasi kesiapan BSI untuk menghadapi era disruptif dan era Revolusi Indutri 4.0.

Sudah 30 tahun lamanya BSI telah eksis pada dunia pendidikan tinggi, tentunya perkembangan tersebut membuat BSI menjadi salah satu perguruan tinggi terbesar. Dengan demikian sekitar 25 kampus se-Indonesia dan kurang lebih 40 ribu mahasiswa aktif akan bergabung. Pihak Yayasan BSI berinisiatif untuk menyatukan 21 perguruan tinggi yang dimiliki oleh BSI menjadi satu Universitas besar.

Menurut Naba, perubahan menjadi Universitas tersebut juga sebagai salah satu langkah BSI menjadi perguruan tinggi besar dengan pengelolaan yang baik dan efesien. Selain itu juga sebagai upaya BSI dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan serta kompetensi lulusannya. Mahasiswa yang berada kampus daerah maupun yang di Jakarta akan merasakan hak yang sama, baik dari sistem pembelajaran, pengembangan kompetensi, hingga kesempatan berkarir.

"Perubahan menjadi Universitas ini, akan memberikan manfaat kepada seluruh civitas akademika BSI, baik mahasiswa, dosen maupun alumninya. Seperti, mahasiswa diploma tiga akan lebih mudah untuk melanjutkan pendidikannya pada program Strata Satu. Nantinya, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) akan memiliki 4 Fakultas, yakni Fakultas Tenik, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Komunikasi dan Bahasa serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis," kata Naba.

Dari 4 Fakultas Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) memiliki 10 program S1 (Strata Satu), terdiri dari Teknologi Informasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Manajemen, Akuntansi, Sastra Inggris, Ilmu atau Sains Komunikasi, Teknik atau Rekayasa Elektro, Teknik atau Rekayasa Industri. Serta program D3 (dimpola tiga), terdiri dari 12 program studi, yakni Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi, Teknologi Komputer, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Administrasi Bisnis, Manajemen Pajak, Perhotelan, Bahasa Inggris, Kehumasan, Penyiaran dan Periklanan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hashim Bocorkan Perintah Prabowo, Kementerian Ini Harus Dipisah
Hashim Bocorkan Perintah Prabowo, Kementerian Ini Harus Dipisah

Prabowo punya target yang harus diselesaikan oleh para menterinya nanti.

Baca Selengkapnya
84 PTS Terancam Ditutup, Puan Minta Pemerintah Perhatikan Kelanjutan Pendidikan Mahasiswanya
84 PTS Terancam Ditutup, Puan Minta Pemerintah Perhatikan Kelanjutan Pendidikan Mahasiswanya

Kampus-kampus tersebut tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumatera.

Baca Selengkapnya
Pemkot Madiun Butuh 200 PPPK Guru dan Nakes, Segera Persiapkan Diri
Pemkot Madiun Butuh 200 PPPK Guru dan Nakes, Segera Persiapkan Diri

Pemkot Madiun bakal rekrut 200 PPPK guru dan nakes. Persiapkan dirimu

Baca Selengkapnya
KSP: Pemerintah Dorong Percepatan Kesejahteraan Guru
KSP: Pemerintah Dorong Percepatan Kesejahteraan Guru

"1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah."

Baca Selengkapnya
PSI Komitmen Wujudkan Kualitas Generasi Muda
PSI Komitmen Wujudkan Kualitas Generasi Muda

Persoalan SDM sudah tertuang dengan jelas dalam program utama PSI yang identik dengan anak muda.

Baca Selengkapnya
11 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Segera Bertransformasi Jadi Universitas dan Institut, Ini Daftarnya
11 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Segera Bertransformasi Jadi Universitas dan Institut, Ini Daftarnya

Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong PTKN untuk melakukan proses alih status.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia
Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia

Transformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Bakal Evaluasi Penempatan Guru PPPK
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Bakal Evaluasi Penempatan Guru PPPK

Keputusan evaluasi itu diambil setelah beberapa minggu belakangan, Abdul Mu'ti beraudiensi ke beberapa organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Mulai Tahun 2025, Guru Lolos PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
Mulai Tahun 2025, Guru Lolos PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta

Kebijakan ini sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi.

Baca Selengkapnya
Lulusan Kampus Ini Jadi Prioritas Bekerja di BUMN Surveyor Indonesia
Lulusan Kampus Ini Jadi Prioritas Bekerja di BUMN Surveyor Indonesia

Surveyor Indonesia akan memberikan informasi lowongan pekerjaan dan prioritas penempatan bagi lulusan Politeknik Ketenagakerjaan sesuai program studi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja

Mahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.

Baca Selengkapnya
Rekrutmen Satu Juta Guru PPPK Ditarget Tuntas Akhir 2024, Apa Bisa?
Rekrutmen Satu Juta Guru PPPK Ditarget Tuntas Akhir 2024, Apa Bisa?

Pemenuhan tenaga guru di antaranya melalui program rekrutmen 1 juta guru PPPK adalah atensi Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya