Mensos: Acara bagi sembako jangan selesaikan masalah tapi muncul masalah baru
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengingatkan penyelenggara bakti sosial, seperti bagi-bagi sembako untuk memperhatikan rincian acara secara detil. Seperti mengingatkan kepada peserta agar tidak membawa serta anak-anak.
Peringatkan itu mengacu kepada acara bagi-bagi sembako di Monas yang digelar Forum Untukmu Indonesia (FUI) berujung maut. Dua bocah tewas usai berdesak-desakan dalam antrean.
"Yang pertama siapa pun yang ingin membagi sembako harus diperhitungkan segala sesuatunya. Jangan sampai kita ingin menyelesaikan masalah rakyat tetapi menimbulkan masalah baru itu harus diatur secara tertib," kata Idrus usai menghadiri Gebyar Kinerja Sakti Peksos di Mercure, Ancol, Jakarta, Utara, Rabu (2/5).
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Apa yang dilakukan warga di Monas? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
Idrus melanjutkan, tahapan yang seringkali dilupakan penyelenggara bagi-bagi sembako adalah sosialisasi agar tidak membawa anak-anak. Masyarakat juga harus diberi pengertian agar punya kesadaran bahaya membawa anak ke tengah kerumunan.
"Kemudian yang kedua adalah juga imbauan kepada masyarakat supaya juga ada kesadaran dan tertib secara bersama-sama. Secara bersama sama apalagi ada anak terkait dengan yang meninggal itu," imbuh dia.
Idrus menyampaikan duka mendalam bagi kedua bocah yang meninggal saat hadir dalam pembagian sembako di Monas. Dia berharap peristiwa serupa tidak terulang.
Reporter : Moch HarunsyahSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaSaat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaPara tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, pihak kepolisian langsung turun tangan.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca Selengkapnya