Mensos: Ada 3,6 juta anak usia sekolah tak nikmati pendidikan formal
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan sebanyak 3,6 juta anak usia sekolah di Indonesia belum mengenyam pendidikan formal. Namun, data tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu.
"Dari anak berusia 6 tahun sampai 21 tahun yang tak terafiliasi pendidikan jumlahnya ada 3,6 juta. Saya ingin mengajak untuk memvalidasi data tersebut. Karena sekarang pemerintah punya buffer untuk 500 ribu kepala keluarga," kata Khofifah saat melakukan kunjungan kerja di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (22/3).
Dia mengemukakan, saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) diberikan kewenangan mengurus persoalan tersebut. Asumsi Kemensos sendiri sebanyak 3,6 juta anak usia sekolah yang belum tercover Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah anak terlantar dan anak jalanan.
-
Bagaimana Kemensos tangani disabilitas anak? 'Saya melihat beberapa kasus di sentra atau balai. Menurut saya masih kurang bagaimana menangani dan membimbing anak disabilitas. Salah jika kita memvonis tuna netra hanya bisa diberikan pelatihan musik.'
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Baru-baru ini, Celine Evangelista berbagi tentang rutinitas paginya saat ia menyiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah.
-
Dimana Banyuwangi berada dalam daftar angka anak tidak sekolah di Jatim? Data resmi persentase anak tidak sekolah (ATS) berdasarkan sekolah dibanding dengan jumlah peserta didik pada tahun 2023, anak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen. Angka tersebut masuk lima terendah di Jawa Timur.
-
Dimana anak terdampak bisa cari bantuan? 'Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online,' ungkapnya.
-
Apa saja program yang dilakukan Banyuwangi untuk mengatasi anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
"KIP ada di Kemendikbud dan Kemenag. Sedangkan yang ada di Kemensos adalah mereka yang tak terafiliasi dengan unit pendidikan. Yang belum, bisa didaftarkan ke dinas sosial dan kementerian sosial," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengemukakan saat ini pesantren memiliki potensi mendapatkan KIP. Besaran bantuan KIP bervariasi dari tingkat SD hingga SMA.
"Seperti orang yang menghafal Quran, selain itu, pesantren para kyai, santri-santrinya punya potensi memperoleh itu. Besaran bantuan dari usia 6 tahun sampai 21 tahun yang tak terafiliasi unit pendidikan berbeda. Uangnya untuk setara SD sebesar Rp 450 ribu per tahun, SMP Rp 750 ribu, Rp 1 juta untuk setara SMA," pungkasnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaSementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMeski tidur beralaskan lantai besi JPO, anak itu tampak terlelap dengan nyenyaknya. Derap kaki penyeberang jalan yang berlalu-lalang pun tak membangunkannya.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaDi tengah intensitas simulasi MBG, Dinas Sosial Kabupaten Bogor mengingatkan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaHashim telah menghitung dana yang dibutuhkan untuk kasih makan gratis kepada 78 juta anak Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaTerjadi perubahan besar yang dialami kaum muda saat ini.
Baca Selengkapnya798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca Selengkapnya