Mensos pertimbangkan uang sewa rumah untuk korban longsor
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah sedang melakukan beberapa pemetaan terhadap beberapa opsi hunian bagi korban bencana longsor Banjarnegara, Jawa Tengah.
Bentuk pemberian hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana longsor tersebut, menurut Khofifah lebih efektif dari pada pemberian uang sewa rumah.
"Bentuk hutaranya, bentuk huntaranya kemungkinan sepertinya opsi yang lebih memungkinkan bisa dilakukan adalah memberikan uang sewa rumah," kata Khofifah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/12).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Kapan longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
Menurut Khofifah, lebih baik bila pihaknya langsung menyediakan hunian tetap (huntap). Tapi opsi ini membutuhkan proses yang relatif lebih panjang.
"Kalau memang ada lokasi bagus, langsung huntap (hunian tetap), kalau huntap berarti kita butuh waktu lagi kan, ada lokasinya, ada dananya, ada konstruksinya yang kira-kira itu lebih secure," imbuh Khofifah.
Bentuk huntara lain yang menjadi opsi pemerintah adalah memanfaatkan gedung-gedung pemerintah atau tempat umum di sekitar wilayah longsor. Namun, opsi ini terbentur oleh aktivitas sehari-hari di lokasi gedung-gedung tersebut.
"Kalau gedung-gedung yang ada itu menggunakan gedung sekolah, nanti juga akan mengganggu anak-anak sekolah, atau di situ ada opsi lagi sebagian dari kantor kecamatan, sebagian dari puskesmas dan seterusnya," ucap Khofifah.
Dengan demikian, opsi yang dinilai lebih bisa diterima adalah opsi memberikan uang sewa rumah. "Akhirnya dihitung-hitung wah kalau ini 200-an KK mungkin opsinya sewa rumah, itu yang sedang di exercise," tutup Khofifah. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Update Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor yang belum diketahui pemicunya itu mengubur puluhan rumah.
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya