Mensos sebut LGBT bidik kalangan kurang mampu dan anak di bawah umur
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengendus kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) menyasar kalangan kurang mampu dan anak-anak di bawah umur di Indonesia. Dia menilai, ada upaya sistematis soal LGBT dan bahaya kelompok tersebut.
"Teenagers (remaja) diperdagangkan dengan memanfaatkan kemiskinan keluarga mereka. Saya khawatir ada rekayasa sosial," kata Khofifah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakara, Selasa (16/2).
Khofifah menegaskan, dalam menelusuri bahaya kelompok LGBT tersebut, harus dilihat secara komprehensif. Sebab, tak sedikit pula yang masuk kelompok LGBT hanya menjadi korban.
-
Mengapa LGBTQ perlu dipahami? Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana cara memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
"Ternyata mereka juga menjadi korban perdagangan orang, hal ini harus dilihat komprehensif," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Khofifah, di Kemensos sebetulnya tidak ada istilah LGBT. Yang ada adalah kelompok ODA (orang dengan HIV/AIDS) dan kelompok minoritas selama ini beragam.
"Ada yang terinfeksi, terisolasi dr lingkungannya, di antara mereka , ada yg mengalami terisolasi dari hal-hal lainnya, jadi kalaus secara struktural tidak ada yang menangani khusus LGBT, tetapi ada direktorat tangani ini, kasubdit ODA," terangnya.
Khofifah juga menyebut, kelompok LGBT bahkan mengincar anak-anak di bawah umur dengan memanfaatkan ekonomi keluarga kurang mampu. Setelah diberi hadiah oleh kelompok LGBT tersebut, anak-anak misalnya di Lombok tersebut tiba-tiba mengalami perubahan perilaku yang berlawanan dengan jenis kelaminnya. "Perubahan ini cepat sekali," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki pendapat dan sudut pandang masing-masing dalam melihat keberadaan LGBTQ.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaKPAI Soroti Kesehatan Mental Anak: 1 Konselor buat 150 Peserta Didik Enggak Manusiawi
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaUnit Pelaksana Teknis di Daerah, mendampingi para korban selain dari sisi fisik dan psikisnya juga pendampingan hukum dan psikososial terhadap para korban.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaProses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca Selengkapnya