Mensos sebut orang miskin sekarang dompetnya tebal isi banyak kartu

Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memiliki pengertian sendiri tentang masyarakat miskin. Ciri masyarakat miskin saat ini, adalah orang yang memiliki dompet tebal dengan banyak kartu.

"Sekarang makin miskin orang, dompetnya makin tebel, kartunya banyak," kata Khofifah di acara peluncuran Layanan e-Warung KUBE-PKH Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS), di Jalan Ikan Tombro Kelurahan Tunjung Sekar, Kota Malang, Senin (27/6).

Khofifah mengaku pernah mengunjungi keluarga miskin di Kota Malang penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Keluarga tersebut memiliki sembilan anak.

"Jadi anaknya sembilan orang, berarti bapak dan ibunya menjadi 11 orang. Punya Kartu Indonesia Sehat 11 kartu. Betapa dompetnya tebel, kartu KIS saja sudah 11 kartu," tegasnya.

Jumlah itu masih ditambah lagi kartu Indonesia Pintar. Dari sembilan orang anak, lima orang menerima kartu Indonesia Pintar, yang masih sekolah SD, SMP dan SMA. Berarti ditambah lima kartu Indonesia Pintar, total menjadi 15 kartu.

"Setelah itu kartu PKH, berarti 16 kartu, setelah itu Kartu Keluarga Sejaktera (KKK) berarti 17 kartu. Kalau nanti ada kartu lagi dari pemerintah Kota Malang, berarti tambah lagi kartunya. Makin miskin orang, kartunya makin banyak," tegas Khofifah, disambut senyum pengunjung.

Keadaan itulah, kata Khofifah, sedang diinisiasi oleh BNI lewat penerbitan program Kartu Bisa. Sementara Menko PMK di bawah Menteri Puan Maharani juga menyiapkan kartu combo.

"Apapun intinya supaya masing-masing bantuan sosial bisa lewat satu pintu," tegasnya.

Lewat program bansos nontunai tersebut akan menghilangkan keraguan siapa pun. Tidak ada peluang yang bisa memotong, mengurangi atau menyunat bansos. Karena notifikasinya langsung kepada penerimanya.

"Inilah yang menjadi komitmen Presiden, agar berbagai bansos dari berbagai kementerian disatukan," katanya.