Mensos sewakan kontrakan untuk remaja korban persekusi FPI
Merdeka.com - Keluarga PMA (15), korban persekusi dipastikan tidak akan kembali ke rumah kontrakannya di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Kementerian Sosial akan mengupayakan tempat tinggal baru bagi PMA dan uang tunggakan sekolah saudaranya akan dibayarkan.
"Paling tidak akan dicarikan kontrakan untuk jangka waktu dua tahun ke depan. Ibu PMA pun akan diberikan modal usaha," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi PMA di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Jakarta, Selasa (6/6).
Khofifah mengatakan, PMA dan keluarga masuk ke RPSA sejak hari Minggu (4/6). Setelah itu langsung dilakukan assesmen untuk mengetahui kondisi psikis pasca-mengalami kekerasan. Hasil assesmen itu menjadi dasar bagi Tim Layanan Dukungan Psiko Sosial dalam memberikan trauma healing dan trauma konseling kepada PMA dan keluarganya.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Dimana lokasi Rumah Indosiar terbengkalai? Mengutip kanal YouTube Rizquna Channel, rumah tersebut berada di sebuah komplek yang dahulu dijadikan tempat untuk syuting sinetron. Menurut keterangan di video, lokasi ini digunakan untuk keperluan produksi sinetron dari stasiun televisi Indosiar.
-
Siapa yang terdampak dari broken home? Dampak dari broken home dapat terasa pada anggota keluarga, terutama anak-anak.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Khofifah menuturkan, paling lama tiga bulan PMA dan keluarga berada di rumah aman milik Kementerian Sosial tersebut. Harapannya, paling lama satu bulan sudah dilakukan proses reintegrasi sosial.
"Saya berharap kehidupan mereka bisa segera kembali normal," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengingatkan agar orangtua bisa lebih arif, bijak, dan cerdas dalam menyikapi keberadaan media sosial. Alih-alih melarang anak, orangtua harus memberikan edukasi dan advokasi kepada anak saat mereka mengakses media sosial.
"Tidak boleh tidak, harus dimonitor betul. Tegaskan kepada anak untuk menyaring berbagai informasi terlebih dahulu sebelum kemudian men-share-nya di media sosial," terangnya.
Menurut Khofifah, apa yang menimpa PMA akibat minimnya pemahaman bersangkutan yang notabene masih anak-anak terhadap berbagai isu sensitif di masyarakat. PMA tidak bisa menyaring derasnya informasi yang beredar di media sosial.
"Harus diakui di media sosial banyak kabar hoax dan informasi yang bersifat provokatif. Belum lagi persoalan masih rendahnya literasi masyarakat terhadap media," tandasnya.
Sebelumnya, beredar video viral aksi kekerasan sejumlah pria yang diduga anggota salah satu ormas terhadap PMA. Dalam video berdurasi 11:22 menit tersebut, memperlihatkan PMA diinterogasi dan sempat dipukul sekelompok orang. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA Binus School Simprug berinisial RE (16) korban perundungan teman-teman mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 57 kepala sekolah untuk melakukan pertemuan.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban masih tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Baca SelengkapnyaBelum ada pihak ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca Selengkapnya