Mentan kaget dilimpahkan pertanyaan oleh Jokowi soal ekspor beras
Merdeka.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman mengatakan, Indonesia sudah bisa melakukan ekspor beras meski hanya kecil-kecilan. Pernyataan Amran tersebut disampaikan, sewaktu mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sukoharjo, Sabtu (3/10).
Usai acara pengecekan produksi padi hasil pemanfaatan pupuk mikrobia di area persawahan Kelurahan Sonorejo, wartawan menanyakan kepada Jokowi, ihwal kapan Indonesia bisa ekspor beras. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi minta wartawan menanyakannya ke Mentan.
"Tanyakan ke pak menteri, 'kapan pak Indonesia bisa ekspor beras?'" ujar Jokowi.
-
Kapan Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Kapan Jokowi meninjau ladang jagung di Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Mendengar ucapan Jokowi, Menteri Amran Sulaeman dengan ekspresi kaget menyatakan sudah bisa ekspor namun hanya kecil-kecilan. Namun dia tidak berani menyebutkan angka di depan Presiden.
"Sudah ada ekspor kecil-kecilan, malu kalau disampaikan kepada bapak presiden. Ada peningkatan produksi selama satu tahun. Selama saya jadi Menteri Pertanian, belum pernah melakukan impor beras karena produksi dalam negeri dinilai sudah mencukupi," ucap Mentan.
Mentan juga berharap ada kenaikan penghasilan dari sektor pertanian tanaman padi sebesar Rp 60 triliun. Target tersebut bisa saja terealisasi jika pemanfaatan varietas padi PB3S dan pupuk mikrobia berhasil diterapkan di seluruh Indonesia.
"Kalau dengan hitungan kasar, dengan kenaikan sekitar tiga ton saja per hektar dikalikan seluruh luasan panen di Indonesia 15 juta hektare, hasilnya dikalikan rata-rata Rp 4 juta per hektarnya bisa mencapai angka Rp 60 triliun," jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan mengembangkan varietas PB3S dan pemakaian pupuk Mikorbia Beka dan Pomi ke seluruh Indonesia. Saat ini, lanjut dia masih dilakukan percobaan di Jawa Tengah dan hasilnya cukup memuaskan dengan potensi produksi mencapai 10-11 ton per hektare. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin memastikan kelancaran distribusi bantuan pangan serta mengecek ketersediaan stok beras nasional yang dikelola oleh Bulog.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaIndonesia berencana impor beras dari Kamboja sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaSuara Presiden Jokowi sempat meninggi ketika selalu ditanyakan soal pasokan beras.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berupaya agar cadangan beras di Indonesia cukup.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkap pernah berbincang dengan Jokowi cukup lama ketika di Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca Selengkapnya