Menteri Agama malu tak bisa jadi teladan bagi bawahannya
Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberi pengarahan tentang nilai budaya kerja di lingkungan kementerian yang dipimpinnya. Lukman pun curhat dirinya kadang merasa malu karena tak bisa memberi keteladanan sepenuhnya kepada banyak orang.
"Sakitnya di sini," kata Lukman Hakim yang disambut tawa hadirin pada acara pengarahan tentang lima nilai budaya kerja di Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (11/12) seperti dikutip Antara.
Hadir dalam acara itu Sekjen Kemenag Nur Syam, Irjen Muhammad Jasin, para pejabat eselon I, II dan para kepala kanwil Kemenag seluruh Indonesia dan motivator Ary Ginanjar Agustian.
-
Apa jabatan Lukman Hakim? Jabatan yang pernah diembannya sebagai berikut.Inspektur Keuangan (1942-1945).Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (1946)Komisaris Keuangan untuk SumatraDirektur De Javasche Bank Gubernur Bank Indonesia Direktur Bank Dunia (World Bank)Direktur Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF)Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Sjahrir II (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947). 9. Menteri Keuangan merangkap Menteri Kehakiman ad interim RI Darurat (19 Desember 1948 – 13 Juli 1949).10. Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949)11. Menteri Keuangan dalam Kabinet Susanto (20 Desember 1949 - 21 Januari 1950) dan Kabinet Halim (21 Januari 1950 - 6 September 1950).
-
Siapa Lukman Hakim? Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia Pria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
-
Mengapa Lukman Hakim terkenal? Kemampuannya di bidang keuangan tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga di dunia internasional.
-
Siapa yang sering merasa tidak nyaman jika dibandingkan? Anak ketiga sering kali merasa tidak nyaman jika dibandingkan dengan kakak-kakaknya. Mereka mungkin merasa bahwa prestasi mereka tidak dihargai jika selalu dibandingkan dengan saudara yang lebih tua.
-
Siapa yang sering merasa tidak cukup baik? Sebagian besar orang yang kurang mendapatkan kasih sayang di masa kecil sering merasa tidak cukup baik atau kurang percaya diri.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
Lukman melanjutkan, seharusnya dirinya menjadi teladan bagi lainnya baik saat bekerja maupun di hadapan publik. Tapi, dalam keadaan tertentu dalam posisinya sebagai menteri agama dirinya mendapat layanan khusus.
Dia mencontohkan, seperti yang seharusnya ikut antre bersama para tamu lainnya ketika menghadiri pesta perkawinan tetapi justru didahulukan oleh protokol. Begitu juga ketika berangkat ke kantor atau ke tempat lain, dia mendapat pengawalan di jalan raya. Tentu saja, lanjut dia, saat jalan raya macet, warga atau pun para pengemudi lain tak mustahil dalam hatinya melontarkan sumpah serapah.
"Saya tak ingin mendapat perlakukan dan diposisikan berlebihan. Harusnya ikut antre bersama warga lainnya baik saat resepsi pesta perkawinan maupun melintas di jalan raya," ujarnya.
Saat di keramaian, mata orang banyak tertuju kepada dirinya. Pasti ada yang "ngedumel", menggerutu. "Saya merasa sakit juga. Sakitnya di sini," katanya lagi, yang lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Dia pun menyadari bahwa perlakuan dan pelayanan seperti itu sudah diatur dengan undang-undang sebagai menteri. Sebagai aparat pemerintahan, dia mengajak jajaran Kementerian Agama untuk mengedepankan lima nilai budaya kerja yang sudah disosialisasikan, integritas, profesionalitas, inovatif, bertanggung jawab, dan keteladanan.
Dia menambahkan, budaya kerja tak lepas dari sistem yang dibangun. Bila sistem yang dibangun baik dan dapat dijalankan sebagaimana mestinya, maka akan membentuk karakter seseorang menjadi baik pula.
Lukman memberi contoh, jika warga Indonesia bepergian ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dan kemudian menyeberang ke negara tetangga, Singapura, maka orang bersangkutan ikut berdisiplin. Seperti tidak membuang sampah dan mengindahkan aturan lainnya.
Sistem yang dibangun di Singapura ikut membawa dan mendorong warga Indonesia ikut mengindahkan aturan di negeri jiran. Tapi, jika yang bersangkutan kembali ke negeri sendiri, watak orang itu kembali ke aslinya.
Untuk itu Menteri Agama berharap lima nilai budaya kerja Kementerian Agama ke depan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Menteri Agama yang kembali mangkir atas panggilan Pansus. Ini merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga DPR," kata Luluk
Baca SelengkapnyaSYL memeras PNS Kementan yang uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaAwak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaPengakuan itu dikatakan mantan anak buah ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Presiden RI kritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.
Baca SelengkapnyaJK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
Baca SelengkapnyaGibran mengakui salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan yang saat itu paling banyak disorot soal sistem zonasi.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSosok pria ini bongkar alasannya tetap jabat Menteri meski pendapatannya turun dibanding pekerjaan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, gaji yang diterima para guru agama di Indonesia sangat kecil.
Baca SelengkapnyaHasilnya, nilai-nilai universal agama dianggap menjadi salah satu sumber moralitas tertinggi dan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Selengkapnya