Menteri Anies sebut pelonco bentuk kolonial maka harus dihapus
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dengan tegas menyatakan institusi pendidikan dari berbagai jenjang untuk menghapuskan perpeloncoan. Pola tersebut kata dia adalah era kolonial, sehingga di era baru ini pelonco harus dihapuskan.
Hal itu disampaikan Anies dalam sambutannya saat meresmikan Bandung Masagi, pola pengenalan lingkungan sekolah dengan pendidikan karakter di SMA Negeri 8, Kota Bandung, Selasa (19/7) siang.
"Kami hapuskan perpeloncoan. Ini dilarang kapan pun juga. Ini praktik kolonial makannya kita hapuskan," kata Anies yang tampak menggunakan pakaian adat Sunda dilengkapi pangsi.
-
Bagaimana Anies berinteraksi dengan mahasiswa? Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab,' ujarnya.
-
Kapan Anies Baswedan menjadi Rektor? Pada 15 Mei 2007, Anies secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.
-
Di mana Anies Baswedan bersekolah? Berikut riwayat pendidikan Anies BaswedanTK Masjid SyuhadaSD Laboratori YogyakartaSMPN 5 YogyakartaSMAN 2 YogyakartaStudi Asia di Universitas Shopia, Tokyo, Jepang (1993)S1 Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (1998)S3 di Northern Illinois University, Amerika Serikat (2004)
-
Bagaimana Anies meminta para pendukungnya bersikap? 'Saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan bagi semua yang ikut hadir dan kita akan dengarkan bersama,' kata Anies.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Menurut dia, dengan pola perpeloncoan sebenarnya bukanlah cara senior untuk disegani junior. Karena cara itu hanyalah ajang membuat malu secara massal. Semisal, menggunakan pakaian dengan pernak-pernik aneh. "Pakai tali rapia, kaos kaki, baju aneh. Itu mempermalukan saja, ini harus dihilangkan," terangnya.
Cara-cara lama itu sebenarnya akan terus mengakar jika dibiasakan dari sekolah. Dari SMP mungkin akan ditularkan ketika SMA, dan selanjutnya bahkan hingga di tempat kerja yang merasa dirinya adalah senior.
"Pengalaman senior menekan junior dibiasakan sampai masuk kerja. Budayanya sekarang harus diubah. Bangsa kita sudah merdeka. Mari mengajarkan ketangguhan dengan kedamaian," ungkapnya.
Satu pesan terakhir yang disampaikan Anies pada para siswa, jadilah pemimpin muda, bukan penguasa muda.
"Penguasa itu hanya ditujukan untuk senior. Kalau pemimpin muda akan diikuti secara sukarela. Makannya jadilah pemimpin muda. Dia diakui karena memang menarik, idenya bagus," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres Anies Baswedan menyinggung aturan hukum yang bisa diubah semena-mena.
Baca SelengkapnyaMantan calon presiden Pemilu 2024 itu kembali ke kampus tersebut setelah sempat menjadi mahasiswa program musim panas pada 31 tahun silam.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek berharap anak muda bisa berkontribusi untuk Indonesia jadi lebih baik
Baca Selengkapnya"Anda tidak bisa diam saja menyaksikan persiapan jalan masa depan, Anda harus mengambil pilihan," ujar Anies.
Baca SelengkapnyaYasonna meminta budaya feodal dalam melayani masyarakat agar ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaAnies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas akan menerbitkan aturan yang membatasi kampanye politik elektoral di lingkungan pendidikan keagamaan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri acara kampanye akbar di Lapangan Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaAnies menyinggung etika harus dijunjung tinggi dalam bernegara saat memberikan pidato penutup di debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaAnies lalu menjelaskan persimpangan jalan yang dia maksud. Dia menyorot banyaknya aturan yang diubah demi kepentingan penguasa.
Baca Selengkapnya