Menteri Basuki Sebut Normalisasi Kali Ciliwung Baru 16 Km dari Total 33 Km
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencatat, normalisasi Sungai Ciliwung baru 16 kilometer (km) dari total 33 km. Hal itu terungkap setelah dia melakukan pemantauan banjir lewat udara dari Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor hingga Jakarta.
"Namun mohon maaf Bapak Gubernur, selama penyusuran kali Ciliwung, ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani dinormalisasi, 16 km. Di 16 km itu kita lihat insya Allah aman dari luapan," ujar Basuki kepada wartawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1).
Dampaknya, wilayah yang belum dinormalisasikan mengalami luapan dan banjir. Untuk mengatasi persoalan banjir ini, Kementerian PUPR menginginkan pembahasan lebih lanjut dengan Pemprov DKI Jakarta. Termasuk juga program sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
"Beliau mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena 1,2 km, 600 meter sudah kita kerjakan. Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat. Alhamdulillah menurut beliau, masyarakat sudah diskusi dan insya Allah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kita tangani," terangnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan langkah serupa di kawasan hulu. "Kemudian Bendungan khas Ciawi dan Sukamai, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih hampir 95 persen. Kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai," beber Basuki.
Menurut Basuki, salah satu kendala normalisasi Kali Ciliwung adalah lebar sungai yang semakin menyempit. Sehingga yang dilakukan tidak hanya melakukan pendalaman namun juga pelebaran.
"Sekarang rumah itu bukan di bantaran, tapi sudah ke palung sungainya. Ini juga bukan hal yang mudah. Kami akan mendukung beliau (Anies) programnya untuk bisa ditangani, tanpa itu pasti akan terus menghadapi hal-hal yang terus berulang seperti ini," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaProyek sodetan Ciliwung dikerjakan selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaMei 2024 ini akan dilakukan pembangunan fisik normalisasi Ciliwung sepanjang 265 meter pada segmen Cililitan.
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaKanal Banjir Timur menjadi barometer pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca Selengkapnya