Menteri Edhy Prabowo Raih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Unpad
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendapatkan gelar doktor bidang Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Dia lulus dengan disertasi berjudul "Komunikasi Persuasif Calon Legislatif dalam Kampanye Politik".
Sidang promosi tersebut digelar secara terbuka di Aula Graha Sanusi Unpad, Bandung, Rabu (11/3). Studi kasus yang digunakan daerah pemilihan (Dapil) I Sumatera Selatan pada Pemilu Legislatif periode 2014-2019.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah tokoh politik. Di antaranya Menteri Pertahanan dan juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah; Wakil DPR Muhaimin Iskandar, pengurus Partai Gerindra dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Kapan Bambang Pramujati menamatkan pendidikan doktoralnya? Pilih Merantau Demi mencapai gelar tertinggi dalam bidang akademik, Pramu menempuh pendidikan doktoral di University of New Brunswick Canada.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Siapa yang mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi? Queena telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
Sebelumnya, Edhy menyelesaikan ujian tertutup pada Jumat (24/1). Sidang tersebut dipimpin Dr. Tawar Bayari, M.Si, didampingi Tim Promotor yang terdiri dari Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si; Prof. Dr Bachtiar Ali, MA; dan Dr. Dadang Sugiana, M.Si. Sedangkan Tim Oponen Ahli meliputi Dr. Siti Kardinal, MS; Dr. Suwandi Sumartias M.Si; dan Prof. Dr. Ir. Mahfud Arifin, M.S.
Dalam penelitiannya, Edhy menyoroti adanya perubahan sikap mental dari para pemilih yang semakin kritis. Para pemilih cenderung tidak mudah percaya dengan politik uang.
Selain itu, para pemilih semakin memiliki kedaulatan ketika akan memilih pilihannya. Fenomena ini sekaligus menunjukkan bahwa pemilih kritis atau pemilih tradisional dan bahkan mereka yang berada dalam lingkungan masa mengambang (floating mass) tetap saja memiliki kecerdasan untuk secara jitu mengetahui integritas calon legislator.
Menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen, Menteri Edhy kemudian menganalisis dan menyimpulkan data-data tersebut berdasarkan fenomena yang diteliti. Adapun narasumber atau informan yang menjadi subjek dalam penelitiannya berasal dari anggota partai yang lolos maupun yang tidak lolos pada Pemilu Legislatif.
Melalui penelitian tersebut, Menteri Edhy menekankan pentingnya komunikasi persuasif yang terencana dengan baik dan teliti untuk membuat konstituen mudah menerima pesan-pesan persuasif. Jika konstituen sudah terpersuasi, maka muncul kepercayaan konstituen pada calon legislatif tersebut.
"Penggunaan biaya politik dapat ditekan seminimal mungkin, dan yang terpenting, dengan kecilnya biaya politik maka dapat menghindari adanya politik uang," kata dia.
"Penelitian ini saya lakukan sesuai prosedur. Kalau tidak percaya, tanyakan kepada teman-teman anggota DPRD Sumsel," ia melanjutkan sambil tertawa.
Dalam kesempatan itu, ia berterima kasih kepada banyak pihak. Di antaranya kepada ibunda, istri, anak dan keluarga yang memberikan dukungan. Selain itu ia juga berterima kasih kepada civitas akademika Unpad dan keluarga besar Kementerian Agama Perikanan dan Kelautan RI.
Secara khusus, ia pun berterima kasih kepada Prabowo yang dinilai banyak jasa, khususnya dalam memberikan kepercayaan untuk meneruskan jenjang pendidikan.
"Penghargaan tertinggi dan hormat saya haturkan kepada Prabowo Subianto. Beliau meyakinkan kami bersama 15 teman saya yang ada di sini. Beliau meyakinkan saya untuk berguna itu tidak harus menjadi tentara. Kami siap terus di belakang bapak, saya tidak cengeng, tapi saya senang dapat (lulus) disertasi," ujar Edhy.
"Beliau adalah mentor dan guru saya yang tidak pernah lelah untuk memberikan masukan, sehingga saya juga diusulkan beliau untuk menjadi menteri kabinet Indonesia maju," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang jenderal tampil prima dalam balutan pakaian wisuda bak anak muda.
Baca SelengkapnyaPratikno mulai dikenal masyarakat sebagai moderator dalam debat capres 2009 yang diselenggarakan oleh KPU.
Baca SelengkapnyaEry Mulyadi dinyatakan lulus pada sidang terbuka program pascasarjana promosi Doktor Ilmu Sosial Universitas Merdeka (Unmer) Malang.
Baca SelengkapnyaKadivhubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti belakangan ini berbagi kabar bahagia.
Baca SelengkapnyaPrabu Revolusi menjadi Dirjen Kominfo menggantikan Usman Kansong.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal polisi 'bersahaja' lulus S3.
Baca SelengkapnyaDari Denny Caknan hingga Nella Kharisma, berikut potret sederet pedangdut yang diwisuda dan punya gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaDi usia 37 tahun, Eddy telah berhasil meraih gelar Guru Besar Ilmu Hukum Pidana di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Kolonel TNI Irhamni Zainal yang berhasil raih gelar Doktor dengan predikat Sangat Memuaskan.
Baca SelengkapnyaTernyata mahasiswa itu mendapati ruang dosen pembimbingnya kosong.
Baca SelengkapnyaTernyata usia kepala 7 tak menghalangi pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini untuk terus menambah ilmu.
Baca SelengkapnyaJabatan yang baru ditinggalkan Usman Kansong ini diisi oleh Prabu Revolusi.
Baca Selengkapnya