Menteri Eko genjot program satu desa satu produk

Merdeka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo terus menggenjot program one village one product (satu desa satu produk). Dia yakin langkah ini dapat membuat desa menjadi lebih berkembang.
Selain itu Eko juga akan bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM. Dengan begitu dia berharap hasil dari desa bisa cepat didistribusikan.
"Di desa-desa kita ini satu desa komoditinya macam-macam dan skalanya kecil-kecil, tidak ada economic of skill. Sehingga program one village one product, bila perlu 10 village one product," tuturnya, Rabu (10/8).
Eko jufa fokus mempercepat pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk itu, ia juga mempercepat teknis kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bank Negara Indonesia (BNI), untuk turut membantu berdayakan BUMDes.
"Desa maju yang infrastruktur dasarnya sudah terpenuhi, kita arahkan untuk pengembangan BUMDes. Cuma formatnya seperti apa, BUMDEs ini intinya adalah smallholding di level desa," ujarnya.
Eko mengatakan, dana desa yang dialokasikan berkisar Rp 600-700 juta setiap desa, bisa dimanfaatkan untuk mendirikan satu badan usaha mikro. Selanjutnya, desa juga bisa bekerjasama dengan Bulog terkait pengadaan sarana pasca-panen.
"Problem di Indonesia untuk sektor industri sudah cukup bagus, walaupun masih ada room untuk pengembangan. Tetapi ketersediaan pasca-panen kita masih belum ada. Jadi kita akan buat unit pasca-panen yang soft di level desa. Yang bisa jadi rekanan Bulog mungkin seperti beras," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya