Menteri era SBY bilang foto Suku Anak Dalam angkat citra Jokowi
Merdeka.com - Mantan Menteri Hukum dan HAM era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Amir Syamsudin angkat bicara soal foto Presiden RI Joko Widodo saat mengunjungi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang menuai kontroversi di sosial media. Dia menilai tidak ada yang salah dengan foto tersebut. Bahkan dia mengatakan itu cerminan Presiden Jokowi yang merakyat.
"No Problem (Nggak ada salah) dengan foto Presiden Jokowi bersama Suku Anak dalam, justru mengangkat citra Presiden Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia pertama yang mengunjungi Suku Anak Dalam," ujar Amir di kantor YLBHI, Jalan Diponogoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/11).
Lebih jauh, Amir menganggap foto tersebut membuktikan betapa Presiden Joko Widodo begitu menyatu dengan rakyat dan mau turun melayani orang-orang yang bersahaja. Amir tak mau membahas polemik tentang foto tersebut hasil settingan atau bukan.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Kapan Presiden Jokowi berfoto dengan keluarga mempelai? Semoga Thariq dan Aaliyah langgeng selalu, mereka berfoto bersama Presiden bersama keluarga mempelai.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Itu foto (Jokowi) kan menunjukan bahwa dia merakyat, apa yang salah dengan foto itu. Menurut saya sah-sah aja, soal perbandingan foto suku anak dalam yang ganti baju dan nggak pakai baju nggak ada yang salah tuh," kata Politikus Demokrat ini.
Sedangkan mengenai dikeluarkannya Surat Edaran Kapolri tentang Penanganan Ujaran Kebencian yang berdekatan waktunya dengan beredarnya foto-foto pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam yang diduga rekayasa, Amir menilai hal tersebut hanyalah kebetulan semata, sehingga masyarakat kemudian menghubung-hubungkannya.
Akan tetapi, Amir menegaskan, kepada siapapun yang berusaha keras untuk menghubungkan kedua hal tersebut, maka tidak akan menemukan apa benang merah dari Surat Edaran Kapolri dengan foto Presiden Joko Widodo tersebut.
Sebelumnya, foto pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam saat menggelar kunjungan ke Jambi jadi perbincangan di dunia maya. Dari beberapa gambar yang diunggah oleh Tim Komunikasi Presiden, salah satu foto sebuah pertemuan antara Jokowi dengan Suku Anak Dalam dituding 'settingan' beredar di media sosial.
Foto yang menjadi perbincangan itu adalah gambar dialog antara sang Presiden dengan beberapa orang dari Suku Anak Dalam. Foto tersebut berlangsung Jumat (30/10) lalu, di Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari lima warna, pengunggah pertama meyakini dua foto Jokowi adalah setingan. Dalam foto di atas, para perwakilan nampak menggunakan baju, sedangkan foto berikutnya dalam keadaan telanjang dada.
Diyakini orang-orang bertelanjang dada dalam foto tersebut merupakan sosok yang sama dengan foto Suku Anak Dalam yang berpakaian lengkap. Alhasil, banyak yang menggunjingkan Jokowi sengaja menyeting pertemuan tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil DPD PDIP Sumatera Utara, Aswan Jaya membantah jika foto Jokowi yang tak terpajang itu berkaitan dengan sikap politik
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaMomen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menanggapi santai pernyataan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak ada foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pengurus PDIP menerima pendaftaran Edy Rahmayadi sebagai bakal calon Gubernur Sumut.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto menegaskan pengurus pusat tidak memberikan arahan untuk mencopot foto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai soal fotonya yang hilang dari sejumlah markas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan tangkapan layar akun Instagram resmi Presiden Jokowi yang mengunggah film Ice Cold.
Baca Selengkapnya"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi memuji kinerja dari Menteri Hadi Tjahjanto.
Baca Selengkapnya